TEMPO.CO, Semarang - Aksi buruh di Jawa Tengah menagih komitmen pemerintah untuk segera merealisasikan jaminan pensiun bagi buruh dan pekerja.
“Jaminan itu harus segera diberlakukan. Selama ini buruh yang sudah bekerja bertahun-tahun tak mendapatkan dana pensiun,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah Dono Rahardjo kepada Tempo di Semarang, Rabu, 10 Desember 2014.
Beberapa kelompok buruh masih terus berunjuk rasa, menuntut perbaikan kesejahteraan. Dono menyatakan ribuan buruh di wilayah Pekalongan menggelar unjuk rasa. Salah satunya ya itu tadi, menuntut jaminan pensiun untuk buruh.
Dono menyatakan banyak buruh bekerja bertahun-tahun tapi saat pensiun tak ada kepastian mendapatkan uang pensiun. Akibatnya, buruh yang sudah tua tak bisa berbuat apa-apa, mau membuka usaha tak ada modal.
Menurut Dono, selama ini kalangan buruh masih menerima upah sangat minim. Di tengah kenaikan harga bahan pokok, nilai upah minimum kabupaten/kota masih sangat rendah. Dono menambahkan, untuk jaminan kesehatan, buruh juga meminta pemerintah memberikan keringanan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Iuran buruh di BPJS diharapkan tidak terlalu besar, karena UMK masih rendah,” kata dia.
Kalangan buruh juga mendesak pemerintah memberi perhatian kepada para guru honorer. Selama ini, kata Dono, guru honorer hanya menerima gaji antara Rp 100-200 ribu per bulan.
ROFIUDDIN
Terpopuler
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Lagi, Kubu Agung Tolak Ajakan Islah dari Ical
Ini Isi Kesepakatan Koalisi Prabowo-Demokrat
Gerindra: Kami Harus Lebih Hati-hati dengan SBY
Rahasia Jokowi Mencegah Pejabat Korupsi