TEMPO.CO, Jakarta -Para penerbit buku pelajakaran 2013 khawatir pihak sekolah tidak melunasi pembayaran buku yang sudah tercetak. Pencetakan buku terancam di tengah jalan. Dengan begitu, pembayaran pun terpaksa dibatalkan. (Baca: Selain Guru, Kurikulum 2013 Bikin Murid Stress)
"Sudah ada beberapa sekolah yang meminta menghentikan pencetakan buku," kata Sekretaris Jenderal PPGI, Ahmad Mughira Nurhani di Jl. Mangunsarkoro No. 12, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 1 Desember 2014.
Salah satu penerbit di Solo, misalnya, PT Hamuda Prima Media, sudah ditelepon Dinas Kolaka dan Konawi dari Sulawesi Tenggara untuk membatalkan pengiriman.
"Padahal bukunya akan dikirim lusa," kata Hery Yudi Pratikno. (Baca: Surabaya Klaim Terapkan Kurikulum 2013 Lebih Dulu)
Selain membatalkan, ada sekolah yang masih ragu dan belum berani mengambil keputusan.
"Sekolah itu menelepon kami. Apakah mereka diizinkan membayar atau tidak," kata dia.
Contoh-contoh ini membuat para penerbit khawatir. Mereka takut pembayaran pencetakan terganggu dengan kebijakan yang belum pasti.
"Kami minta Menteri Anies berbicara pada kami dan sekolah-sekolah mengenai kebijakan pencetakan buku," kata dia. (Baca: Kurikulum 2013 Distop, Anang: Yang Mampu Lanjutkan)
PAMELA SARNIA
Terpopuler
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo
Alasan Agung yang Ngotot Tolak Islah dengan Ical
Setelah Ical, Agung Laksono Jadi Ketua Umum Golkar
Golkar Hancur, Ical dan Agung, Siapa Arang dan Abu