Untuk menanam kemar tak perlu mencangkul tanah berkali-kali seperti menanam kentang. Bibit terong belanda yang tumbuh pada kantong plastik tinggal dimasukkan pada tanah yang dilubangi. Terong belanda juga bisa ditanam dengan cara stek.
Buah kemar yang sudah matang tinggal dipetik pada bagian cabang-cabangnya. Kemar punya masa produktif 15-20 tahun asalkan dirawat dengan baik. Tangkainya yang sudah tua bila dipangkas akan menghasilkan semi tunas tangkai muda.
Tak jauh dari lahan yang ia sewa, Ahmad menanam tembakau pada lahan miliknya seluas 2.500 meter persegi. Dia berencana untuk alih tanam ke buah kemar. “Tembakau saat panen raya harganya jatuh. Selain itu juga merusak tanah,” kata Ahmad.
Beralihnya Ahmad menanam kemar tak lepas dari keaktifan dia di Kelompok Tani Konservasi Margo Rukun, yang dipimpin Aries Fathoni. Aries aktif mengajak petani sedikit demi sedikit beralih ke tanaman selain kentang.
Ia juga mengajak masyarakat menanam pohon berbatang keras pada lahan milik penduduk Dieng maupun PT Perusahaan Hutan Negara Indonesia. Dia melakukan konservasi melalui metode pertanian yang ramah lingkungan. “Saya prihatin dengan lahan Dieng yang semakin kritis,” kata dia.
Penanaman kentang secara besar-besaran selama puluhan tahun telah merusak lingkungan. Tingkat kesuburan tanah menjadi menurun, erosi tanah, dan perbukitan gampang longsor. Selain itu, mata air semakin berkurang. Penggunaan pestisida untuk tanaman kentang begitu masif.