TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Rully Akbar, mengatakan kurang dari 5 persen masyarakat yang merasa puas dengan kabinet yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo.
"Hanya 4,46 persen yang menyatakan langsung puas dengan kabinet Jokowi setelah Kabinet Kerja diumumkan dan dilantik oleh Presiden Jokowi," katanya di Kantor LSI pada Kamis 29 Oktober 2014. (Baca: Menteri Jokowi Lebih Suka Naik Tangga, Ini Gunanya)
Menurut Rully, mayoritas dari mereka lebih menunggu gebrakan apa saja yang akan dikerjakan Presiden Jokowi serta kabinetnya selama beberapa bulan mendatang.
"Sebesar 74,75 persen masyarakat masih menunggu dan melihat kerja konkret kabinet Jokowi antara 3-6 bulan pertama," kata Rully.
Sisanya, sebanyakan 16,83 persen masyarakat Indonesia ternyata menyatakan tidak langsung puas dengan kabinet yang diumumkan pada 26 Oktober 2014 itu. (Baca: Rini Tunggu Jokowi Putuskan Nasib Petral )
Rully beralasan masih banyaknya masyarakat yang menunggu hasil kerja kabinet itu, karena munculnya nama-nama baru di kabinet mungul dalam kabinet. "Terutama menteri dari kalangan profesional yang memang belum dikenal publik."
Publik yang menunggu hasil kerja konkrit Kabinet Kerja terdiri dari berbagai segmen. Ada masyarakat yang tinggal di kota, perempuan maupun laki-laki, berpendidikan tinggi maupun rendah.
"Para wong cilik maupun masyarakat ekonomi kelas menengah ke atas juga menunggu hasil kerja Jokowi-JK dalam 3-6 bulan ke depan," kata Rully. (Baca: Jokowi Jamin Jaksa Agung Bukan Politikus Partai )
Menurut Rully, rata-rata dari semua segmen terdapat antara 68-77 persen publik yang menyatakan masih menunggu kerja konkrit kabinet sebelum akan menilai apakah baik atau buruk pemerintahan yang dikepalai putra Solo itu.
LSI melakukan survei melalui quick poll pada 27-28 Oktober 2014. Survei itu menggunakan multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
MITRA TARIGAN
Terpopuler
@TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak
Foto Porno Ini Bikin Penghina Jokowi Ditangkap
Ibu Penghina Jokowi: Mohon Maaf Bapak Presiden
Menteri Nasir Telat ke Kantor Dua Hari Beruntun