Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jatah Menteri Jokowi dari IPB dan ITB Tergerus  

image-gnews
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat pemotretan bersama 34 menteri Kabinet Kerja yang baru dilantik di halaman Istana Negara, Jakarta, 27 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla saat pemotretan bersama 34 menteri Kabinet Kerja yang baru dilantik di halaman Istana Negara, Jakarta, 27 Oktober 2014. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo telah melantik 34 menteri yang mengisi pos di kementerian Kabinet Kerja. Dari jumlah tersebut, menteri lulusan Universitas Indonesia mendominasi. Jokowi menunjuk enam menteri dari UI dan sisanya dari universitas lain.

Yang menarik, jumlah lulusan menteri dari dua universitas bergengsi, yaitu Institut Teknologi Bandung dan Institut Pertanian Bogor berkurang. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ada enam menteri lulusan ITB.

Mereka adalah Hatta Rajasa yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, bekas Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, bekas Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia Jero Wacik dan Fadel Muhamad, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perikanan. Sedangkan dua lainnya adalah Azwar Abubakar, bekas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Suharso Monoarfa, bekas Menteri Perumahan.

Adapun menteri lulusan IPB pada pemerintahan sebelumnya adalah Suswono, bekas Menteri Pertanian dan Mustafa Abubakar, bekas Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Pada Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, hanya ada satu menteri lulusan IPB, yaitu Siti Nurbaja Bakar yang menjadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Sedangkan menteri lulusan ITB adalah Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Bekas Ketua Alumnus Institut Pertanian Bogor Said Didu menyatakan berkurangnya jatah menteri dari IPB merupakan kritik untuk institusi ini. "Ini bagus, akan jadi koreksi untuk IPB dan alumnusnya," kata Said saat dihubungi Tempo, Senin, 27 Oktober 2014.

Dia juga menyayangkan, meski lulusan IPB, dua menteri pada pemerintahan SBY dan Jokowi adalah politikus partai politik. "Lebih bayak menteri yang mewakili partai, bukan dari kalangan profesional dan akademikus," kata Said.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menteri dari IPB tercatat dua orang. Mereka adalah Suswono yang menjabat sebagai Menteri Pertanian dan bekas Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar.

Kini Presiden Joko Widodo hanya dibantu satu orang menteri lulusan IPB, yaitu Siti Nurbaya Bakar yang menjabat sebagai Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Siti adalah politikus Partai NasDem. Siti menamatkan pendidikan sarjananya dari IPB pada 1979. Setelah merampungkan gelar masternya dari Belanda, dia kembali mengambil gelar S-3 di IPB.

Seperti Siti, bekas Menteri Pertanian Suswono adalah politikus Partai Keadilan Sejahtera. Sebelum terpilih sebagai menteri pertanian menggantikan Anton Aprianto, Suswono adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PKS.

Sedangkan Mustafa Abubakar, sebelum menjadi menteri BUMN pada 2009-2011, dia menjabat sebagai Direktur Utama Perum Bulog pada 2007-2009. Mustafa pernah pula menjadi Pejabat Gubernur Nangroe Aceh Darussalam pada Desember 2005-Februari 2007.

INDRA WIJAYA | DEWI RINA

Berita lain:
Anies Baswedan Jadi Menteri, 'Semoga Berubah'

Empat Menteri Top Jokowi

Relawan Kecewa dengan Susunan Kabinet Jokowi

Latar Belakang Menteri Jokowi dari Parpol dan Profesional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Besar Ilmu Pesisir IPB Ingatkan Risiko Lumpur Akibat Pengerukan Pasir Laut

6 hari lalu

Sebuah kapal tongkang pengangkut pasir laut di perairan Provinsi Kepulauan Riau. Dok. TEMPO/ Fransiskus S.
Guru Besar Ilmu Pesisir IPB Ingatkan Risiko Lumpur Akibat Pengerukan Pasir Laut

Guru besar IPB yang juga pimpinan lembaga kajian pesisir IPB menyebut lumpur di laut dangkal bisa tercampur air ketika ada pengerukan material.


Kontroversi Ekspor Pasir Laut, Peneliti Pesisir IPB: Tidak Ada Untungnya bagi Indonesia

9 hari lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Freepik
Kontroversi Ekspor Pasir Laut, Peneliti Pesisir IPB: Tidak Ada Untungnya bagi Indonesia

Pimpinan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB menilai pengerukan pasir laut mengusik ekosistem. Kebijakan ekspor disebut tanpa kajian.


Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

11 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

Produktivitas pertanian padi di Indonesia melandai sejak era Suharto. Guru besar IPB beberkan beberapa alasan Indonesia sulit Swasembada


Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis: Tanggapan DPR hingga Ahli Gizi

23 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis: Tanggapan DPR hingga Ahli Gizi

Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina mendukung rencana menggunakan susu ikan sebagai pengganti susu sapi. Tapi?


Bhavana Harsa Gebyar Nusantara IPB 2024 Berhasil Mencuri Perhatian Pengunjung Mall Botani Square Bogor.

42 hari lalu

Kezia Warouw, Miss Indonesia 2016 dan Miss Universe 2016, menghadiri acara Gebyar Nusantara IPB 2024 di Mall Botani Square, 21 Agustus 2024.
Bhavana Harsa Gebyar Nusantara IPB 2024 Berhasil Mencuri Perhatian Pengunjung Mall Botani Square Bogor.

Gebyar Nusantara IPB 2024 bukan sekadar festival, tetapi juga wadah bagi mahasiswa IPB untuk mengekspresikan kreativitas mereka.


Badan Gizi Nasional: Saran dari Ahli Gizi hingga Dana yang Dikelola

45 hari lalu

Dadan Hindayana saat menandatangani dokumen pelantikan sebagai Kepala Badan Gizi Nasional, dalam acara pelantikan menteri dan kepala badan di Istana Negara Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. ANTARA/Andi Firdaus.
Badan Gizi Nasional: Saran dari Ahli Gizi hingga Dana yang Dikelola

Presiden Jokowi telah melantik Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional pada Senin, 19 Agustus 2024


Dilantik Jadi Kepala Badan Gizi Nasional, Siapa Dadan Hindayana dan Apa Tugas yang Diemban?

47 hari lalu

Dadan Hindayana saat dilantik menjadi Kepala Badan Gizi oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Subekti
Dilantik Jadi Kepala Badan Gizi Nasional, Siapa Dadan Hindayana dan Apa Tugas yang Diemban?

Dadan Hindayana adalah dosen tetap di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).


Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

26 Juli 2024

Acara bedah buku
Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Didin S Damanhuri, membeberkan alasan industri pesawat terbang tidak lanjut berkembang di Indonesia.


Roti Okko Positif Mengandung Natrium Dehidroasetat, Ini Efek Bahaya ke Manusia

24 Juli 2024

Roti Okko. rotiokko.com
Roti Okko Positif Mengandung Natrium Dehidroasetat, Ini Efek Bahaya ke Manusia

Roti Okko mengandung Natrium Dehidroasetat, ini bahayanya bagi manusia


Dugaan Roti Aoka dan Okko Mengandung Pengawet Kosmetik, Ini Kata BPOM sampai Pakar IPB

23 Juli 2024

Roti Okko dan Aoka (rotiokko.com/ ptindonesiabakeryfamily.com)
Dugaan Roti Aoka dan Okko Mengandung Pengawet Kosmetik, Ini Kata BPOM sampai Pakar IPB

Heboh soal dugaan roti Aoka dan roti Okko menggunakan bahan pengawet kosmetik, zat sodium dehydroacetate, terus menjadi perbincangan publik.