Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biji Jagung Purba Ditemukan di Situs Liyangan  

image-gnews
Sejumlah pekerja membersihkan bangunan kuno berupa pagar batu di situs Liyangan, Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Senin (18/6). ANTARA/Anis Efizudin
Sejumlah pekerja membersihkan bangunan kuno berupa pagar batu di situs Liyangan, Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Senin (18/6). ANTARA/Anis Efizudin
Iklan

TEMPO.CO, Purwokerto Biji jagung purba yang diperkirakan ditanam pada abad ke-8 hingga 10 ditemukan di situs Liyangan, Temanggung, Jawa Tengah. Temuan tersebut diharapkan bisa menjelaskan sistem budi daya pertanian pada masa itu.

“Selain butiran jagung, kami juga menemukan sisa nasi yang masih di dalam bakulnya,” kata Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta, Siswanto, setelah membuka Unsoed Fair 2014 di Grha Widyatama Unsoed, Kamis, 23 Oktober 2014.

Menurut Siswanto, temuan tersebut sangat membantu memberi penjelasan budi daya pertanian dan teknologi pertanian di Jawa pada masa itu. Ia menduga benih jagung tersebut berasal dari luar Nusantara. Kemungkinan itu ada karena pada masa itu Indonesia mempunyai hubungan baik dengan dunia internasional. (Baca: Dolmen Ditemukan di Semak-semak Gunung Padang).

Tim arkeologi juga menemukan bulir padi yang diduga merupakan padi asli Jawa di situs ini. Bulir tersebut sudah menjadi arang. “Bulir padi ini ditemukan di antara penemuan lainnya di lokasi itu,” kata Siswanto.

Siswanto menambahkan, bulir padi purba itu ditemukan sekitar 7,5 kilometer dari puncak Gunung Sindoro, tepatnya di bekas aliran lahar gunung itu di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo.

Situs Liyangan, kata Siswanto, merupakan permukiman pada masa Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9. Penduduk setempat meninggalkan desa mereka karena Gunung Sindoro meletus dan memuntahkan lahar panas.

Pada 2009, situs itu mulai dieksavasi. Mulanya penggali pasir yang menemukan berbagai benda purbakala yang sudah menjadi arang. Sejumlah benda purbakala yang ditemukan, di antaranya, rumah dari bambu beratap ijuk, pagar jalan kampung, dan pendopo. Semuanya sudah menjadi arang. Namun, di lokasi itu belum ditemukan fosil manusia. “Kemungkinan mereka sudah mengetahui bahaya mengancam dan segera mengungsi,” kata Siswanto.

Siswanto menyebutkan luas lokasi yang sedang dieksavasi mencapai satu hektare. Di lokasi itu juga ditemukan candi sebagai tempat peribadatan. Juga 40 guci Cina dari Dinasti Tang. Situs Liyangan terdiri atas tiga bagian, yakni hunian, peribadatan, dan pertanian.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Unsoed, Profesor Totok Agung, mengatakan bulir padi yang ditemukan oleh Balai Arkeologi mungkin merupakan padi yang hanya ada di Pulau Jawa. “Saya menduga itu padi jenis subspesies Javanicus,” kata Totok.  (Baca juga: Ribuan Naskah Kuno Keraton Cirebon Diselamatkan)

Padi jenis itu, kata Totok, sangat enak dan wangi. Padinya mempunyai buluh yang banyak, namun masa tanamnya cukup lama, sekitar 6-8 bulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Totok menyebutkan padi itu masih bisa ditemui di pedesaan dengan pertanian yang masih sangat tradisional. Dulu, kata dia, ada padi bernama grendeng. “Padi grendeng inilah yang kemungkinan mempunyai kekerabatan yang dekat dengan padi yang ditemukan di Liyangan,” kata Totok.

Unsoed, kata Totok, bisa meneliti padi jenis itu karena sudah mempunyai peralatan uji DNA di laboratoriumnya. Laboratorium ini sempat populer karena terkait dengan proyek Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat.

Meski begitu, melihat bulir padi yang sudah menjadi fosil, padi jenis itu sudah tak mungkin untuk ditanam kembali. “Tapi, untuk konservasi plasma nutfah asli Indonesia, penelitian ini sangat penting,” kata Totok.

ARIS ANDRIANTO



Terpopuler
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet 

Rahasia Dokumen di Tangan Jusuf Kalla 

Beda Jokowi dan JK Soal Pengumuman Kabinet

Ki Manteb Ungkap Cerita Mobil Listrik Dahlan Iskan  



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

10 Maret 2023

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Misteri Gunung Padang, Situs yang Disebut "Piramida" Tertua di Dunia

Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri. Banyak orang menyebut Gunung Padang sebagai "Piramida" tertua di Dunia


Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Sejumlah pelajar melihat ruang pamer manusia purba dalam pameran Sosialisasi dan Publikasi Museum Manusia Purba Sangiran di pusat perbelanjaan Mall Grand City, Surabaya, Kamis (11/6). TEMPO/Fully Syafi
Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.


Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

19 September 2021

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Wisata Edukasi ke 5 Situs Purbakala Indonesia, Ada Peninggalan Zaman Neolitikum

Bagi yang ingin wisata edukasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan, berbagai situs purbakala di Indonesia ini bisa menjadi pilihan yang tepat.


Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

27 Agustus 2021

Ilustrasi pornografi.[Sky News]
Perjalanan Konten Pornografi, dari Lukisan Purba Hingga di Media Sosial

Konten pornografi pertama kali dibuat pada 30 ribu tahun


Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

25 Juli 2021

Situs Watu Gong. Shutterstock
Situs Watu Gong Wonosobo, Misteri Pasir Pantai sampai ke Dataran Tinggi

Keberadaan Situs Watu Gong yang ada di Desa TumenggunganKabupaten Wonosobo masih menyimpan banyak misteri.


9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

6 Januari 2020

Arg-e Bam, situs warisan dunia di Iran. (ifpnews.com)
9 Situs Penting di Iran Ini Terancam Serangan Trump

Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang situs penting Iran jika negara itu melakukan pembalasan atas kematian Qassem Soleimani.


Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

24 Oktober 2019

Fosil kayu berumur 19 juta tahun yang ditemukan di dasar laut Teluk Benggala (ukuran dalam cm). (pnas.org)
Kayu Purba Berumur 19 Juta Tahun Ditemukan di Dasar Teluk

Sisa-sisa kayu dari hutan purba telah ditemukan jauh di bawah laut, ribuan kilometer dari tempat asalnya yang bergunung-gunung.


27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

22 Oktober 2019

Artefak pembakar, yang biasa digunakan ritual pada masa pra-Hispanik berada dalam gua Balamku, yang terletak di situs arkeologi Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko 4 Maret 2019. Gua tersebut ditemukan 50 tahun lalu oleh sekelompok petani Maya. INAH - National Institute of Anthropology and History/Karla Ortega/Handout via REUTERS
27 Situs Purbakala Suku Maya Kuno Ditemukan Melalui Peta Online

Profesor arkeologi Universitas Arizona ini membuat terobosan tak lama setelah ia melakukan penelitian di situs purbakala Ceibal, Guatemala.


Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

22 Maret 2019

Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan penggalian di situs purbakala Sekaran yang ditemukan di proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 37, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa, 19 Maret 2019. Hingga hari ke-8 penggalian, arkeolog menemukan pecahan keramik dan gerabah yang diduga berasal dari masa Pra-Majapahit di abad 10 Masehi. ANTARA
Candi di Jalan Tol Malang, Arkeolog: Proyek Jalan, Situs Lestari

Arkeolog berharap pembangunan jalan tol Malang-Pandaan tetap bisa jalan dan situs candi tetap lestari.