TEMPO.CO, Bandung - Instruksi pengeleman dua halaman buku teks pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk siswa kelas XI setingkat sekolah menengah atas dari Dinas Pendidikan Jawa Barat akhir pekan lalu belum sampai ke sekolah-sekolah. Sejumlah guru dan kepala SMA negeri di Bandung belum mengetahui perintah itu.
Guru SMAN 9 Bandung, Iwan Hermawan, mengatakan saat ini guru olahraga bertindak sendiri-sendiri. “Ada yang menggunting halamannya, ada juga yang mengelemnya,” katanya, Senin, 20 Oktober 2014. Adapun Kepala SMAN 1 Dago, Bandung, Cucu Saputra, mengaku belum mengetahui instruksi tersebut. (Baca juga: Jawa Barat Lem Materi Pacaran di Buku Sekolah)
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasi mengatakan halaman 128 dan 129 pada buku itu lebih baik dilem daripada digunting atau dirobek. Alasannya, ada halaman dengan materi lain yang menempel pada kedua halaman yang memuat materi soal pacaran itu. “Selanjutnya, segera disiapkan materi pengganti supaya kedua halaman itu tidak kosong,” kata Wahyudin kepada Tempo, Jumat pekan lalu.
Instruksi pengeleman itu, ujar dia, berlaku untuk semua sekolah setingkat SMA se-Jawa Barat yang memakai buku tersebut. Dinas Pendidikan Jawa Barat pada Jumat lalu membahas isi buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu bersama tim pengembangan kurikulum daerah. “Buku itu tidak ditarik, nanti akan ditambah halaman pengganti materinya,” ujarnya.
Pekan lalu, orang tua siswa dan guru yang tergabung dalam Koalisi Pendidikan Bandung memprotes materi pacaran dalam buku itu. Alasan Koalisi adalah, selain pacaran bertentangan dengan ajaran Islam, materi itu tidak cocok bagi pelajar berusia 16 tahun. Koalisi juga menuntut Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat mengeluarkan fatwa untuk melarang peredaran buku tersebut. (Baca juga: Guru Protes Materi Pacaran di Buku Olahraga)
ANWAR SISWADI
Berita lain:
Pembacaan Puisi Pisah-Sambut SBY-Jokowi Batal
KPK Jamin, Audit Calon Menteri Jokowi Independen
Proyek Jalan Tol Becakayu Kembali Digarap