TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin kembali membeberkan aliran dana yang diterima putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Menurut dia, Ibas, panggilan Edhie, menerima banyak aliran duit dari berbagai proyek. Satu proyek itu berada di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
"Di SKK migas itu kontraknya ada ratusan juta dolar," kata Nazar di gedung KPK, Jumat, 10 Oktober 2014. Nazar tak menyebut detail yang diterima Ibas.
Namun di setiap proyek, menurut Nazar, Ibas bervariasi menerima fee-nya. "Ada persennya yang terima itu 7 persen, ada yang 5 persen. Ya, uangnya itu jutaan dolar lah. Ada yang US$ 1 juta, US$ 500 ribu, ada yang US$ 405 ribu." (Baca: Nazaruddin: Anas Akan Bantu Ungkap Peran Ibas)
Nazar mengatakan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu menerima duit di berbagai lokasi. Di antaranya di daerah Ciasem dan kantor DPR. Nazar juga mengaku pernah diperintahkan mengambil uang dari kas Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.
"Mas Ibas juga pernah memerintahkan untuk mengambil duit dari Menteri ESDM sebelum Pak Jero Wacik. Jadi, banyak proyek, banyak penerimaan," kata terpidana perkara korupsi Wisma Atlet itu.
Sebelumnya, Nazar juga pernah mengungkapkan Ibas menerima US$ 150 ribu dari proyek di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. "PT Saipem itu miliknya Mas Ibas, yang banyak ikut tender di SKK Migas."
Nazar melanjutkan, "Mas Ibas pernah memarahi Sutan Bhatoegana (bekas Ketua Komisi Energi DPR dari Fraksi Demokrat) gara-gara Saipem." Sutan Bhatoegana sendiri sudah menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi SKK Migas. (Baca: Nazar: Ibas Banyak Main Proyek di Mana-mana)
PT Saipem pernah disebut dalam persidangan dengan terdakwa Rudi Rubiandini, bekas Kepala SKK Migas, yang ketika itu didakwa menerima suap. Saipem disebut sebagai perusahaan yang mengajukan protes ke SKK Migas karena kalah pada tender proyek Deepwater Development.
Yang memenangkan tender adalah PT Timas Suplindo. Di persidangan kasus yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Galaila Karen Agustiawan mengatakan Timas dibekingi Sutan Bhatoegana.
LINDA TRIANITA
Terpopuler
Dijegal DPR, Jokowi Tak Segan Keluarkan Hak Veto
Adik Prabowo Sebut Hasil Wawancaranya Dipelintir
Ormas Anarkistis, Jokowi: Gebuk Saja
Ilmuwan Kecam Politik Bumi Hangus Koalisi Prabowo