TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Program dan Penyiaran Radio Republik Indonesia Kabul Budioni berharap pemerintah presiden terpilih Joko Widodo menaruh perhatian lebih kepada stasiun penyiaran milik negara. (Baca: Jokowi: Tak Ada Jatah Menteri Koalisi Merah Putih)
"Jangan hanya swasta yang maju," kata Kabul di Cikini, Jumat, 3 Oktober 2014.
Kabul menjelaskan bahwa dukungan penuh pemerintah terhadap lembaga penyiaran publik akan meningkatkan citra negara. "Kita lihat BBC, NHK, dan Al-Jazeera," katanya.
Kabul mencontohkan dukungan pemerintah Qatar terhadap Al-Jazeera. Al-Jazeera, yang sudah mendunia, dikenal oleh miliaran penduduk dunia. Dari Al-Jazeera-lah perhatian dunia otomatis tertuju kepada Qatar. "Citra negara otomatis juga terdongkrak," ujarnya.
Selain itu, BBC, NHK, dan Al-Jazeera bisa dijadikan contoh bahwa lembaga penyiaran publik harus tetap menetapkan nilai independensi. Lembaga-lembaga tersebut tidak hanya menyebarkan berita-berita bagus dari dalam negeri, tetapi sebagai pengawas kinerja pemerintah dalam negeri
"Kami siap untuk menjadi ruang publik bagi pemerintah dan rakyat," kata Kabul. TVRI dan RRI, menurut Kabul, tetap harus dijaga independensinya dari satu pihak yang ingin menjadikannya sebagai corong. (Baca: Gempa, Pegawai RRI Surakarta Berhamburan Keluar)
Karena itu, Kabul tidak pernah lelah mengharapkan dukungan pemerintah demi kemajuan lembaga penyiaran tertua di Indonesia tersebut. "Seperti yang kita ketahui sejak dulu, kami kurang mendapat perhatian pemerintah pada segi SDM, peralatan, dan pembiayaan," kata Kabul.
ANDI RUSLI
Terpopuler
Siapa Yulian, Kader PDIP yang Cium Ceu Popong
Silikon Copot, Malinda Dee Wajib Tidur Tengkurap
Ruhut: Semua Rakyat Sekarang Bersama SBY
Gerindra: Agak Aneh SBY Keluarkan Perpu