TEMPO.CO, Palembang - Hujan mulai mengguyur beberapa kecamatan di Palembang dan daerah di Sumatera Selatan kemarin dan pagi hari ini. Namun hujan belum berhasil memadamkan api di hutan dan lahan gambut yang tersebar di Sumatera Selatan. Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, saat ini Sumatera Selatan masih dilanda kemarau. (Baca: Wali Kota Bukittinggi Protes Asap dari Tetangga)
Agus Santosa, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Geofisika Bandara SMB II mengatakan hujan yang sempat mengguyur Palembang tidak merata dan hanya berlangsung singkat. Sedangkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi baru terjadi pada awal bulan depan. "Belum ada pengaruhnya bagi hot spot kalau hujannya masih kecil-kecil seperti ini," ujar Agus Santosa, Sabtu, 20 September 2014. (Baca: Sumatera Selatan Siaga Darurat Asap 10 Hari)
Bahkan, tutur Agus Santosa, hujan dengan intensitas rendah seperti yang terjadi kemarin hanya akan mempermudah terbentuknya gumpalan asap. Dia khawatir hujan justru akan menghambat lalu lintas udara, darat, dan laut akibat terhalan asap. "Kalau hujan masif dan merata itu, itu bisa memadamkan api." (Baca: Asap di Riau Mulai Menipis, Bandara Normal)
Kepala Seksi Data dan Informasi BKMG Kelas II Kenten Indra Purna mengatakan hujan lokal yang sempat mengguyur Palembang kemarin bukan hujan buatan. Namun hujan itu belum berhasil memadamkan kebakaran hutan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumsel Yulizar Dinoto berujar, pihaknya akan meningkatkan intensitas pemadaman seiring dengan meningkatnya status kabu asap di Sumatera Selatan. Status kabut asap meningkat menjadi siaga darurat asap hingga sepuluh hari ke depan.
Menurut dia, penggunaan helikopter jenis Mi-8, Kamov, dinilai cukup efektif memadamkan api. "Kami akan menggempur pemadaman dari darat dan udara hingga ada hujan alami," tutur Yuliza Dinoto.
Pemadaman api akan disokong pula oleh tim dari BPPT dalam melakukan modifikasi cuaca. Jadi, dia meyakini, dalam waktu yang tak lama, kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan akan hilang dari Sumatera Selatan.
PARLIZA HENDARWAN
Berita Terpopuler
Ditawari Jadi Menteri, Sri Mulyani Tersenyum
Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP
Chatib Diperkirakan Bertahan dalam Kabinet Jokowi
Kata Warga Bogor Pemilik Mobil Berpelat B
NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat
Jurnalis Inggris Dipaksa Masuk Islam oleh ISIS