TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan sebanyak 185 kecamatan, 624 desa di 22 kabupaten, berpotensi mengalami bencana kekeringan di Jawa Timur. “Semua daerah itu membutuhkan penanganan darurat dropping (penyaluran air) untuk kekeringan,” kata Pakde Karwo, sapaan Soekarwo, seusai menunaikan salat Jumat, Jumat, 19 September 2014.
Menurut Soekarwo, kekeringan di 624 desa yang tersebar di 22 kabupaten tersebut perlu segera ditangani. Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai 15 September hingga 31 Oktober 2014 akan menyalurkan air bersih menggunakan sistem berbagi dengan pemerintah kabupaten pemilik daerah yang terkena bencana kekeringan. Penyaluran tersebut dilakukan satu rit selama tiga kali dalam seminggu.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah mengadakan sarana berupa 3.000 unit tandon air dengan kapasitas 2.200 liter. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan 3.000 jeriken dengan 30 liter melalui pengadaan 2011-2013.
Beberapa waktu lalu, Kabupaten Bondowoso menetapkan status darurat kekeringan menyusul kesulitan air bersih yang dirasakan ratusan keluarga di 30 desa di Bondowoso, Jawa Timur. Status darurat kekeringan itu berlaku satu bulan sejak September hingga Oktober mendatang. (Baca juga: Bondowoso Tetapkan Status Darurat Kekeringan)
EDWIN FAJERIAL
Berita lain:
Timnas U-23 Nantikan Laga Bergengsi
Pinokio, Panggilan Sinis Anas ke Nazaruddin
Mitsubishi Delica Meluncur, Harganya Rp 409 Juta