TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yakin jumlah partai penyokong Joko Widodo-Jusuf Kalla di parlemen akan segera bertambah.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan penyokong Jokowi-Kalla akan menguasai parlemen dengan persentase 50 persen plus 1.
"Di parlemen sekarang kita masih 34 persen. Pasti nanti ada peningkatan. Kami meyakini nantinya melebihi 50 persen," katanya kepada Tempo di Hotel Dharmawangsa, Ahad, 7 September 2014. (Baca: Keraton Nusantara Minta Jatah Menteri ke Jokowi-JK )
Menurut dia, beberapa partai yang akan merapat dalam waktu dekat adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.
Menurut sumber Tempo di lingkup internal PDIP, PPP dan PAN sebentar lagi akan memfinalkan kesepakatan bergabung dengan koalisi penyokong Jokowi-Kalla. (Baca: Jokowi: Saya Jangan Diisolasi dari Rakyat )
Menurut dia, kesepakatan baru akan diumumkan setelah putusan judicial review UU MD3. "Secara etika, kan, sudah. Mereka menyadari bahwa ada kepentingan untuk sama-sama membangun bangsa," katanya.
Sumber Tempo ini mengatakan mayoritas petinggi PAN sudah setuju bergabung. "Hanya meyakinkan beberapa saja, tapi kan memang butuh waktu," katanya. Ihwal PPP, pembicaraan mengenai koalisi tidak terlalu sulit karena latar belakang partai Ka'bah yang banyak diisi warga Nahdlatul Ulama.
Dengan adanya penambahan partai tersebut, PDIP yakin langkah-langkah yang dianggap bakal menjegal Jokowi-Kalla, seperti penyusunan UU MD3, draf Tata Tertib DPR, dan RUU Pilkada, langsung akan mentah di parlemen.
"Kompetisi kan sudah selesai. Mereka pada akhirnya menyadari yang harus dilakukan ke depan adalah eksekusi program pembangunan ke depan," kata Eriko.
ANANDA TERESIA
Terpopuler
PDIP: Ada Mafia Migas Besar dan Recehan
Pria Ini Rela Membayar Rp 900 Juta untuk Ciuman
IP Address Penghina Ridwan Kamil di Jakarta
Ahok Pede Kasus Bank DKI Tak Ganggu Kinerja
'Polisi Syariat' Berpatroli di Jerman