TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengklaim Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) mampu mendukung sektor pariwisata Tanah Air. Beberapa infrastruktur yang dibangun mampu menciptakan tujuan wisata baru.
Salah satu dampak yang paling terasa bagi sektor pariwisata adalah di koridor lima, Bali dan Nusa Tenggara, yang merupakan koridor pariwisata. "Namun kami berharap pengembangan koridor lima tak hanya di Bali, tapi juga di daerah lain," kata Mari setelah menghadiri acara Refleksi Pelaksanaan Tiga Tahun MP3EI, di Jakarta, 5 September 2014.
Sebelumnya, ujar dia, banyak pihak yang masih enggan membangun infrastruktur di Lombok. Namun saat ini infrastruktur seperti bandara dan jalan sudah terbangun. (Baca: SBY Titip Program Pembangunan ke Jokowi)
Adapun infrastruktur di Nusa Tenggara Timur yang saat ini sedang dibangun untuk mendukung obyek wisata Pulau Komodo antara lain pelabuhan untuk kapal pesiar. Setalah pelabuhan rampung dibangun, obyek wisata tersebut akan dilengkapi dengan resor sert ekowisata. Selain Pulau Komodo, tujuan wisata andalan lain adalah Mandalika. Dia berharap Mandalika bisa menjadi seperti Nusa Dua di Bali.
Dalam laporannya, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengklaim, sejak tiga tahun lalu diluncurkan, MP3EI sudah menunjukkan beberapa hasil. Hingga Agustus 2014, 383 proyek sudah melakukan groundbreaking dengan nilai total investasi Rp 863,5 triliun.
Berdasarkan koridor atau wilayah, proyek yang sudah masuk tahap groundbreaking antara lain di Sumatera sebanyak 65 proyek dengan nilai investasi Rp 134 triliun, Jawa (102 proyek, Rp 309 triliun), Kalimantan (177 proyek, Rp 94 proyek), Sulawesi (50 proyek, Rp 69,9 triliun), Bali (33 proyek, Rp 53,8 triliun), dan Papua-Maluku (36 proyek, Rp 108,7 triliun).
Walaupun mengaku mampu menopang sektor pariwisata, Mari enggan menyebut target peningkatan wisatawan. "Yang penting, pertumbuhan 10 persen dipertahankan," ujarnya. Adapun bagi pemerintahan baru, Kementerian sudah menyiapkan 88 daerah yang diidentifikasi sebagai kawasan wisata strategis.
Selain itu, Mari juga mengaku sudah mengidentifikasi 25 daerah strategis yang akan prioritaskan hingga 2025. "Yang penting, koordinasi dan konektivitas, baik darat, laut, maupun udara."
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Kecewa, PDIP Malas Sokong Risma Maju Lagi
Mengapa SBY Kaget Jero Jadi Tersangka?
Dipo Alam Perintahkan Tolak Kedatangan Tim Transisi
8 Kontroversi Gubernur Riau yang Jadi Sorotan