TEMPO.CO, Pekanbaru - Gubernur Riau Annas Maamun dikawal ketat lebih dari 30 personel Satuan Polisi Pamong Praja setelah mengikuti rapat paripurna pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Riau di gedung Dewar Perwakilan Rakyat Daerah Riau, Kamis malam, 4 September 2014. Annas tetap tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah, Soemardhi Thaher.
Berdasarkan pantauan Tempo, lebih dari 30 personel Satpol PP mengawal Annas menuju mobil dinas setelah pengesahan RAPBD Riau. Annas pun enggan berkomentar saat ditanya wartawan. "Sudah, ya, Bapak mau rapat," celetuk salah seorang pejabat dalam kerumunan itu. (Baca juga: Isu Asusila, Gubernur Annas Maamun Masih Sembunyi)
Sejak kasus dugaan pelecehan seksual yang menjerat Annas bergulir di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Annas dikabarkan lebih banyak berdiam diri di rumah dinas. Bahkan dia tidak masuk kantor sejak Senin, 1 September 2014. Segala urusan pekerjaan dan rapat bersama pejabat digelar di rumah dinas, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Anak Soemardhi Thaher melaporkan Annas ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri atas tuduhan pelecehan seksual yang terjadi pada 27 Agustus 2014. Annas diduga melakukan pelecehan seksual terhadap WW di rumah pribadi Annas saat hendak membicarakan proposal pengajaran bahasa Inggris kepada pejabat di Riau. (Baca juga: Korban Pelecehan Gubernur Riau Diperiksa Besok)
Sebelumnya, Annas membantah tuduhan pelecehan seksual itu melalui juru bicara Pemerintah Provinsi Riau, Yoserizal Zen. Ia menyebut Annas tidak pernah melecehkan WW. "Pak Annas mengaku itu fitnah," kata Yoserizal.
RIYAN NOFITRA
Berita lain:
Ahok Semprot Dirut Bank DKI Gara-gara Kartu Rusun
Ini Kata Sutan Bhatoegana Soal Kasus Jero Wacik
Kurikulum 2013 Disusupi Mafia Buku?