TEMPO.CO, Jakarta - Almarhum Suhardi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya atas permintaan langsung Prabowo Subianto. Berdasarkan wawancara Tempo dengan Prabowo pada Oktober 2013, Prabowo bercerita soal alasannya memilih Suhardi sebagai ketua umum. (Baca: Ajukan Konsep Awal Gerindra, Suhardi Sempat Ditolak Prabowo)
Prabowo mengaku kagum terhadap Suhardi. "Beliau kok berpikir sederhana sekali," ujar Prabowo, seperti yang dikutip dari majalah Tempo edisi 6 Juli 2014. (Baca: Rachel Maryam Anggap Suhardi Ayah Sendiri)
Prabowo mengaku kaget ketika berkunjung ke rumah Guru Besar Universitas Gadjah Mada ini. Prabowo mendapati sang profesor masih menggunakan kloset jongkok. Hal ini pula yang membuat Prabowo yakin Suhardi tak akan korupsi dan menjadikan Suhardi ketua umum partai barunya. (Baca: Fadli Zon: Suhardi 27 Tahun Tak ke Rumah Sakit)
Prabowo dan Suhardi bertemu pada 2003 dalam sidang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia. Pada Desember 2004, Suhardi memimpin sidang musyawarah nasional. Saat itu Prabowo menjadi ketua umum setelah mengalahkan Sekjen HKTI Agusdin Pulungan. (Baca: Jenazah Suhardi Dibawa ke Jogja Pagi Ini)
Dua bulan sebelum perumusan pembentukan Partai Gerindra di Thailand, Prabowo meminta Suhardi datang ke Jakarta. Prabowo menyampaikan kepada Suhardi rencana mendirikan partai baru dan memintanya menjadi ketua partai. (Baca: Suhardi Disebut Lewati Masa Kritis)
Suhardi meninggal pada Kamis, 28 Agustus 2014 pukul 21.44 di Rumah Sakit Pusat Pertamina karena kanker tenggorokan yang menyebar hingga ke paru-paru. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Saat ini jenazah disemayamkan di DPP Partai Gerindra, Ragunan, dan akan diberangkatkan ke Yogyakarta pukul 08.00 pagi.
Majalah TEMPO| TIKA PRIMANDARI
Terpopuler
Ditolak SBY, Jokowi Siap Naikkan Harga BBM
Pelat Nomor Lamborghini Lulung Tak Terdaftar
Jokowi Diuntungkan Jika SBY Naikkan BBM
Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad
Ahok: Tak Pakai Wakil Tak Masalah