TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia akan mencegah adanya pergerakan massa secara masif dari luar daerah menuju Jakarta pada saat proses rekapitulasi suara pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli nanti. Tujuannya, antisipasi pengamanan.
"Kami berupaya mencegah bergeraknya massa luar Jakarta ke Ibu Kota," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Frankie Sompie usai menghadiri sebuah acara diskusi di Cikini, Sabtu, 19 Juli 2014. "Ada beberapa titik yang sudah kami amankan." (Baca: Polri: Dua Kubu Capres Sepakat Deklarasi Damai)
Ada beberapa daerah luar Jakarta yang diprediksi massa pendukung salah satu calon presiden akan datang secara bergerombol ke Ibu Kota pada rekapitulasi suara nanti. Mereka diduga akan mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.
Di antaranya adalah yang berasal dari Jawa Barat dan Banten. "Karena itu di wilayah Jawa Barat kami sudah tempatkan petugas di tujuh titik pencegatan massa dan dari arah Banten kami tempatkan di tiga titik untuk mencegah massa agar tidak datang ke Jakarta." (Baca: Mahfud: Prabowo Tak Kerahkan Massa pada 22 Juli)
Meski pada pertemuan semalam di kantor KPU kedua capres sepakat tidak akan datang dalam penghitungan dan rekapitulasi suara, Ronny mengaku pencegahan masuknya massa ke Jakarta ini sebagai upaya antisipasi adanya kerusuhan. "Mereka juga setuju untuk tidak akan mendatangkan massa ke KPU," kata Ronny.
REZA ADITYA
Berita terpopuler:
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Tembak Jatuh MH17, Pemberontak Tertawa
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina