TEMPO.CO, Subang - Sejumlah ruas jalan provinsi yang biasa dijadikan jalur alternatif saat arus mudik Lebaran di wilayah Subang masih banyak yang rusak parah. Ruas jalan alternatif yang paling banyak kerusakan yakni jalur Pamanukan-Pagaden-Subang sepanjang 45 kilometer.
Kondisi jalan yang rusak dan sampai saat ini masih belum diperbaiki tersebut umumnya bergelombang dan berlubang-lubang. Jalan yang rusak parah tersebut meliputi perbatasan Binong-Cicadas sebelum perlintasan rel kereta Pagaden, Katomas, Tambaak Dahan, dan Gunung Sari.
"Membahayakan pengendara sepeda motor dan roda empat, apalagi jika dalam kecepatan tinggi," ujar Parman, warga Pagaden.
Gara-gara jalan rusak itu, sering juga terjadi kecelakaan terutama sepeda motor. "Apalagi dalam kondisi hujan," kata Parman. (Baca: Jalan Jalur Tengah Menuju Subang Rusak Parah)
Di jalur alternatif Wanayasa-Serangpanjang-Sagalaherang sepanjang 30 kilometer dan ruas Jalan Cagak-Tanjungsiang sejauh 31 kilometer, kondisinya sama saja. Di ruas Serang Panjang-Sagalaherang-Jalan Cagak, kerusakan paling parah berada di ruas Serang Panjang dan perbatasan antara Sagalaherang dan Jalan Cagak.
Lalu, di ruas Jalan Cagak-Kasomalang-Tanjung Siang, kerusakan paling parah berada di lokasi perkebunan teh Jalan Cagak dan tanjakan Darmaga. (Baca: Jalan Pantura Ciasem-Subang Ambles)
Kerusakan di dua ruas tersebut, ujar Mutaqin--warga Jalan Cagak, disebabkan tak terkendalinya operasional angkutan air mineral produk Aqua yang terletak di Desa Darmaga.
"Truk-truk besar bermuatan 40 ton pengangkut air mineral Aqua nyaris tak henti, sehingga menimbulkan kerusakan jalan provinsi yang hanya boleh dilalui truk bermuatan 20 ton," ujar Mutaqin. (Baca: Empat Jalur Mudik Via Subang Tuntas H-10 Lebaran)
NANANG SUTISNA
Terpopuler:
Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan Besok
Enam Pengusaha RI Masuk Daftar 48 Dermawan Asia
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Ahok
Trans TV Patuhi Sanksi Penghentian Tayangan YKS
Jurnalis Allan Ungkap Pembunuhan Aktivis Aceh