"Kami tidak bisa menunggu, karena bencana bisa datang sewaktu-waktu," ujar Aak yang juga selaku penyelenggara kegiatan ini.
Tujuan pelatihan ini adalah untuk membuka pemahaman masyarakat yang berada di sekitar Gunung Lemongan terkait dengan manajemen bencana, konsep peredaman risiko bencana, manajemen risiko bencana berbasis masyarakat, penanggulangan penderita gawat darurat dan upaya-upaya peneyelamatan dari ancaman letusan gunung api khususnya gunung Lemongan. (Baca:Rumah di Sekitar Gunung Lemongan Retak-retak)
Gunung Lemongan tercatat sebagai gunung paling aktif pada kurun waktu 1799-1899 di pulau Jawa. Gunung ini juga dikenal unik karena meletusnya tidak di puncak tapi di kaki-kakinya. Ini terbukti dengan keberadaan 60 bekas letusan atau pusat erupsi vulkanik parasitik yang terjadi pada masa pra sejarah, yang terdiri dari Kerucut Vulkanik atau gunung-gunung kecil sebanyak 36 buah, dan cekungan besar (Maar) sebanyak 24 buah. (Baca:Muncul Rekahan Baru di Sekitar Gunung Lemongan)
Dari 24 maar, 13 diantaranya terisi air yang masyarakat disebut dengan Ranu. Sampai saat ini Gunung Lemongan dinyatakan istirahat selama 116 tahun, tetapi bukan berarti mati, karena Gunung Sinabung di Sumatera pernah istirahat selama 160 tahun, bahkan Gunung Pinatubo di Philipina juga pernah istirahat selama 600 tahun tapi pada akhirnya meletus juga
DAVID PRIYASIDHARTA
Terpopuler:
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?
KPK: Jangan Ada Lagi Menteri seperti Suryadharma
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi
Tigerair Siap Bantu Pengembalian Tiket Mandala
Dalam kesempatan ini diluncurkan desain baru Brushstroke Roses dan Daisy Field.