TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku belum menyelesaikan laporan tertulis terkait dengan kejanggalan dana kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilihan Umum Presiden 2009. Menurut dia, laporan itu bakal selesai dalam waktu dekat dan segera dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Hari ini belum dilaporkan karena laporan itu sedang dibuat. Tapi sebentar lagi rampung," kata Anas di halaman gedung KPK, Senin, 21 April 2014. (Baca: Busyro: Anas, Laporkan Dana Kampanye SBY ke KPK)
Anas ke KPK lantaran bakal menjalani pemeriksaan lagi sebagai tersangka penerimaan gratifikasi ihwal proyek Hambalang. "Anas dijadwalkan diperiksa sebagai tersangka," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha melalui siaran pers, Senin, 21 April 2014.
Pengacara Anas, Firman Wijaya, mengatakan kliennya mungkin dalam tiga hari ini menyelesaikan laporan tersebut. "Mas Anas menulisnya secara rinci, dan mungkin dalam tiga hari selesai," kata dia saat mendampingi Anas yang akan diperiksa penyidik KPK, Senin, 21 April 2014.
Anas Urbaningrum memang secara terang-terangan menyatakan 'perang' melawan Presiden SBY. 'Genderang perang' ditabuh Anas dengan menyatakan sedang menyiapkan data kejanggalan sumbangan dana kampanye SBY pada Pemilihan Umum 2009, ketika SBY maju sebagai calon presiden incumbent. Data itu, bakal diserahkan ke Direktorat Pengaduan Masyarakat KPK.
"Jadi kalau dibilang saya menyerang Pak SBY, saya bilang, memang iya. Ini hanya untuk memberi respons terhadap apa yang saya alami dari sikap dan tindakan SBY," kata Anas di gedung KPK, Senin, 7 April 2014.
Di dalam data tersebut, Anas akan menjabarkan soal banyaknya penyumbang gelap untuk dana kampanye SBY. Data tersebut bakal berbeda dengan laporan dana kampanye yang dikeluarkan Demokrat. "Di dalam laporan Demokrat, ada nama-nama orang yang ditulis menyumbang, padahal sebenarnya tidak menyumbang. Uang Demokrat sumbernya tak tercatat di laporan itu," ujar dia.
"Sumber dana yang tak tercatat itulah yang harus diselidiki. Apakah salah satunya ada kaitan dengan Kasus Bank Century atau tidak, itu bukan tugas saya karena tugas saya hanya memberikan data yang valid dan otentik dan bukan fitnah," kata Anas.
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler
4 Poin Deklarasi Anti-Syiah di Bandung
PNS Ini Punya Rekening Rp 1,2 T, Darimana Asalnya?
TNI AD Beli 20 Helikopter dari Amerika Serikat
Money Changer, Usaha Samaran PNS Pemilik Duit 1,3 T