Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ulat Bulu Serang Rumah Warga Bojonegoro  

image-gnews
Ulat bulu. TEMPO/Tony Hartawan
Ulat bulu. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Bojonegoro - Ratusan ulat bulu menyerang pohon-pohon dan rumah penduduk di sejumlah tempat di Kabupaten Bojonegoro sejak sepekan terakhir. Daerah yang disasar, di antaranya di Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari, sekitar 28 kilometer arah barat Kota Bojonegoro.

“Ulat-ulat itu bergerombol di pohon mangga dan jambu di depan rumah. Kepompongnya juga banyak,” kata Muhammad, 34 tahun, warga Dusun Korgan, Jumat, 4 April 2014. Jenis ulat bulu warna cokelat yang dikenal dengan ulat api, lantaran menimbulkan efek gatal jika tersentuh kulit. Muhammad ekstra hati-hati berjaga agar ulat-ulat itu tidak masuk rumah.

Warga melakukan pelbagai cara untuk mengatasinya. Ada yang membakar, menyemprot dengan air sabun, dengan pestisida, atau membunuh langsung. Meski begitu, jumlahnya masih cukup banyak karena menyebar dan menempel di sela-sela pepohonan. Dalam dua hari terakhir, warga kampung bantaran Bengawan Solo itu juga memberantasnya beramai-ramai.

Warga di Kampung Korgan, Purwosari, berharap Dinas Pertanian Bojonegoro turun tangan dan langsung membasmi ulat bulu. Mereka khawatir populasi ulat bulu menyebar ke mana-mana dan menyerang tanaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Ahmad Djupari mengatakan fenomena ulat bulu biasanya datang saat menjelang musim pancaroba, tetapi dengan jumlah populasi yang banyak, tentu ini perlu diantisipasi penyebarannya. Dinas, kata Djupari, instansinya sudah menyemprot sejumlah lokasi. “Sebenarnya musuh ulat bulu dan sejenisnya adalah burung di sawah dan pepohonan. Tetapi karena populasi burung sudah berkurang, populasi ulat bulu berkembang.”

SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hama Ulat Bulu Serbu Perumahan Warga di Ciputat Tangerang Selatan

15 Januari 2020

Ulat bulu. TEMPO/Tony Hartawan
Hama Ulat Bulu Serbu Perumahan Warga di Ciputat Tangerang Selatan

Hama ulat bulu terjadi di komplek perumahan Hakiki yang berada di Kelurahan Serua Rt 05 Rw 02, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.


Sudah Mewabah di Afrika, Ulat Armyworm Ancam Asia

6 Februari 2017

Ulat Armyworm yang tengah merajalela di Afrika. (www.africa.upenn.edu)
Sudah Mewabah di Afrika, Ulat Armyworm Ancam Asia

Para ilmuwan berusaha mempelajari ulat perusak tanaman yang disebut dengan armyworm yang tengah menyebar cepat di seluruh penjuru Afrika.


Serangan Ulat Grayak Meluas, Karawang Terancam Gagal Panen  

16 Januari 2017

Hama ulat grayak menyerang padi di kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten, 29 Agustus 2014. Akibat serangan hama tersebut puluhan hektare tanaman padi petani menjadi tidak berisi atau gagal panen. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Serangan Ulat Grayak Meluas, Karawang Terancam Gagal Panen  

Menurut Dinas Pertanian Karawang, serangan ulat grayak pada musim tanam 2017 ini paling parah selama sepuluh tahun terakhir.


Prestasi Jeblok, Toko Perabotan Terapkan Sanksi Menjijikkan  

16 November 2016

Ilustrasi perabotan plastik. shutterstock.com
Prestasi Jeblok, Toko Perabotan Terapkan Sanksi Menjijikkan  

Sebuah toko perabotan rumah tangga memperkenalkan hukuman aneh sekaligus menjijikkan bagi para karyawannya yang tidak berprestasi.


Ribuan Ulat Gagak Serbu Tulungagung

14 Maret 2016

Ulat Gagak. Youtube.com
Ribuan Ulat Gagak Serbu Tulungagung

Warga Tulungagung menuturkan, keberadaan ulat gagak ini muncul sejak awal musim hujan.


Ulat Jati Rp 80 Ribu per Kilogram, Untuk Apa?

4 Januari 2016

Pohon jati. TEMPO/Dasril Roszandi
Ulat Jati Rp 80 Ribu per Kilogram, Untuk Apa?

Ribuan ulat bulu di kawasan hutan jati merupakan siklus tahunan saat musim hujan. Ulat itu akan hilang sendiri maksimal setelah tiga pekan.


Ulat Bulu Pohon Jati 'Serang' Satu Desa di Madura  

4 Januari 2016

Ulat bulu. TEMPO/Tony Hartawan
Ulat Bulu Pohon Jati 'Serang' Satu Desa di Madura  

Hama ulat bulu menyerang pohon jati dan merambat hingga ke permukiman warga di Desa Be'engas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.


Ulat Daun Diolah Jadi Hidangan Lezat di Daerah Ini  

29 Desember 2015

Seorang pria memakan kepompong serangga saat perayaan etnik Hani di Mojiang, Propinsi Yunnan, 21 Juni 2015. Para etnik Hani terbiasa mengkonsumsi serangga seperti kalajengking, jangkrik dan kepompong serangga. REUTERS/Wong Campion
Ulat Daun Diolah Jadi Hidangan Lezat di Daerah Ini  

Musim ulat daun bersamaan dengan awal musim hujan.


Setelah Tomcat, Giliran Ulat Bulu Serbu Surabaya  

25 Februari 2015

Kerumunan ulat bulu di sebuah pohon di kawasan Bendul Merisi, Surabaya, Jawa Timur, (7/3). ANTARA/M Risyal Hidayat
Setelah Tomcat, Giliran Ulat Bulu Serbu Surabaya  

Serangan ulat bulu mengganas waktu pagi. Ratusan ulat bulu menggelantung di kabel dan berjatuhan.


Universitas Bengkulu Diserang Ribuan Ulat Bulu  

5 Maret 2014

Ulat bulu. TEMPO/Tony Hartawan
Universitas Bengkulu Diserang Ribuan Ulat Bulu  

Perkuliahan dihentikan sementara.