Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ulat Jati Rp 80 Ribu per Kilogram, Untuk Apa?

image-gnews
Pohon jati. TEMPO/Dasril Roszandi
Pohon jati. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.COBojonegoro - Ulat menjijikkan bagi banyak orang. Namun, di Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya, hingga kawasan Cepu, Blora, Jawa Tengah, kepompong ulat bulu jati, yang disebut entung oleh penduduk daerah itu, dijual Rp 60-80 ribu per kilogram.

Kepompong ulat bulu itu biasanya digunakan untuk berbagai menu masakan. Ditumis, dibuat keripik, juga rica-rica pedas. Penjual membagi-baginya menjadi 100 gram seharga Rp 8.000. “Laris entung-nya (kepompong),” kata Lestari, penjual kepompong di Pasar Kota Bojonegoro, kepada Tempo hari ini, Senin, 4 Januari 2016.

Awal musim hujan adalah saat kepompong ulat bulu jati sedang banyak-banyaknya. Kepompong berjatuhan di antara daun-daun jati yang rontok dan bergelantungan di pohon. Panjangnya sekitar 4 sentimeter. Warnanya cokelat tua dan mengkilap.

Sebelum menjadi kepompong, warga sekitar hutan merasa terganggu dengan banyaknya ulat bulu daun jati. Ulat bulu itu bahkan masuk ke pekarangan warga dan memakan daun-daun tanaman milik warga. Seperti yang terjadi di sebagian desa di Kecamatan Semanding, Grabagan, Parengan, dan juga di Montong, Kabupaten Tuban.

Kepala Seksi Balai Besar Perbenihan Proteksi dan Tanaman Perkebunan Kementerian Pertanian Muhtarom mengatakan munculnya ribuan ulat bulu di kawasan hutan jati merupakan siklus tahunan saat musim hujan. Ulat itu akan hilang sendiri maksimal setelah tiga pekan. ”Ini siklus tahunan,” ujarnya kepada Tempo, Kamis pekan lalu, 31 Desember 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Muhtarom, banyak cara dilakukan untuk mengendalikan munculnya ulat bulu. Misalnya dengan menebarkan metarhizium atau jamur yang digunakan untuk mengendalikan hama, termasuk ulat. Cara ini, kata dia, ramah lingkungan.

Selain itu, bisa dengan menyemprotkan insektisida. Yang ini tentu tidak ramah lingkungan karena berdampak pada habitat di area perkebunan dan sawah. “Jika populasi ulatnya banyak, lebih baik menggunakan metarhizium.”

SUJATMIKO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

21 Oktober 2023

Nasi Flambe. budaya-indonesia.org
3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

Kabupaten Bojonegoro punya hari jadi pada 20 Oktober 1677 silam, atau genap berusia 346 tahun. Ini kuliner yang wajib dicicipi jika mengunjunginya.


Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

20 Oktober 2023

Air Terjun Kedung Gupit. direktoripariwisata.id
Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejarah, kuliner, dan sumber daya alam melimpah yang banyak dijadikan sebagai obyek pariwisata.


Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

3 November 2022

Penandatangan kesepakatan bersama di Bondowoso dilaksanakan langsung oleh Direktur Bisnis Perum BULOG Febby Novita BULOG dan Bupati Bondowoso Salwa Arifin pada Kamis (03/11)
Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

Kerja sama ini terkait penyediaan, pendistribusian dan stabilisasi produk pangan di dua wilayah tersebut.


Hama Ulat Bulu Serbu Perumahan Warga di Ciputat Tangerang Selatan

15 Januari 2020

Ulat bulu. TEMPO/Tony Hartawan
Hama Ulat Bulu Serbu Perumahan Warga di Ciputat Tangerang Selatan

Hama ulat bulu terjadi di komplek perumahan Hakiki yang berada di Kelurahan Serua Rt 05 Rw 02, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.


Aneh, Orang Sudah Meninggal Dapat Pinjaman dari Bank

23 Agustus 2017

Surat keterangan kematian Sudiono, warga Bojonegoro, yang meninggal pada 2011, tapi namanya digunakan untuk pencairan utang di bank pada 2015. Ahli waris almarhum mempertanyakan keputusan bank itu, Selasa, 22 Agustus, 2017. (Tempo/Sujatmiko)
Aneh, Orang Sudah Meninggal Dapat Pinjaman dari Bank

Sudiono, yang meninggal pada 2011, namanya dicatut untuk


mendapatkan pinjaman dari BPR Bank Daerah Bojonegoro pada


2015.


Anggota Wantimpres Malik Fadjar Bicara Dana Haji ke Infrastruktur  

3 Agustus 2017

Jamaah calon haji kloter pertama embarkasi Surabaya bersiap naik pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, 9 Agustus 2016. ANTARA FOTO
Anggota Wantimpres Malik Fadjar Bicara Dana Haji ke Infrastruktur  

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Abdul Malik Fadjar, mengatakan soal dana haji untuk investasi infrastruktur harus dibicarakan dengan hati-hati.


Di Amerika Kapolres Bojonegoro Mempresentasikan Program Pos Jago

20 Juli 2017

Ilustrasi Polisi Satuan Lalu Lintas. ANTARA/Adeng Bustomi
Di Amerika Kapolres Bojonegoro Mempresentasikan Program Pos Jago

Presentasi Pos Jago dilakukan Kapolres Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro dihadiri sejumlah perwakilan lain.


Gaji ke-13 Tahun 2017 Anggota DPRD Bojonegoro Cair Kamis Ini

5 Juli 2017

Ilustrasi menghitung uang. shutterstock.com
Gaji ke-13 Tahun 2017 Anggota DPRD Bojonegoro Cair Kamis Ini

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro segera mencairkan gaji ke-13 tahun 2017 untuk 50 anggota DPRD setempat. Total Rp 208,390 juta untuk 50 anggota DPRD.


Hampir Seribu Jabatan Perangkat Desa di Bojonegoro Kosong  

2 Juli 2017

Perangkat Desa Melung sedang mengoperasikan komputernya yang menggunakan sistem operasi BlankOn Banyumasan. TEMPO/Aris Andrianto
Hampir Seribu Jabatan Perangkat Desa di Bojonegoro Kosong  

Sebanyak 916 jabatan perangkat desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kosong.


Pemudik dari Pantura Mulai Padati Jalur Tengah  

24 Juni 2017

Sejumlah warga sedang menunggu keberangkatan di dalam kereta saat mudik gratis menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD) di Stasiun Pasar Turi, Surabaya (25/8). Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk pertama kalinya di Indonesia memberikan layanan mudik gratis menggunakan kereta api dengan rute Surabaya-Bojonegoro. Layanan mudk gratis menggunakan kereta api ini akan digelar hingga H+7 lebaran. TEMPO/Fully Syafi
Pemudik dari Pantura Mulai Padati Jalur Tengah  

Para pemudik dari pantai utara Jawa mulai memasuki dan memadati jalur tengah penghubung Semarang-Surabaya.