Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Ulat Grayak Meluas, Karawang Terancam Gagal Panen  

image-gnews
Hama ulat grayak menyerang padi di kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten, 29 Agustus 2014. Akibat serangan hama tersebut puluhan hektare tanaman padi petani menjadi tidak berisi atau gagal panen. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Hama ulat grayak menyerang padi di kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten, 29 Agustus 2014. Akibat serangan hama tersebut puluhan hektare tanaman padi petani menjadi tidak berisi atau gagal panen. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.COKarawang - Serangan ulat grayak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dalam sepekan terakhir terus meluas. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Kadarisman khawatir target produksi padi di Karawang tahun ini tidak tercapai lantaran ribuan hektare sawah diserang ulat grayak. 

"Serangan hama terjadi di semua kecamatan di Karawang. Kenaikan populasi ulat grayak meningkat signifikan. Kondisi cuaca yang lembap menjadi faktor utama penyebaran ulat," kata Kadarisman kepada Tempo, Senin, 16 Januari 2017.

Baca juga:
Nelayan Tegal Demo, Soal Peralihan Alat Tangkap Cantrang
Jawa Tengah Panen Cabai, Tapi Harga Tetap Tinggi

Menurut Kadarisman, serangan ulat grayak pada musim tanam 2017 ini paling parah sejak sepuluh tahun terakhir. "Para petani kita sedang diuji. Padahal dulu ulat grayak tidak pernah ada," ucapnya. 

Berdasarkan pengamatan Tempo, serangan ulat grayak paling parah terjadi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Rawamerta, Karawang Utara. Ratusan hektare sawah di sana terancam gagal panen. 

Menurut pendataan Kadarisman, hama ordo lepidoptera itu merusak hampir 80 persen sawah di Kecamatan Rawamerta. "Kami sedang melakukan pendataan luas sawah yang terdampak. Tentu sambil menyebar obat pembasmi ulat grayak secara massal," ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juhadi, 50 tahun, petani asal Kampung Jamantri, Mekarjaya, mengaku sedih lantaran sawahnya terancam gagal panen. Sebab, saat tanaman baru berumur dua bulan, 50 hektare lahan miliknya sudah diserang ulat grayak. "Saya sudah keluar banyak duit untuk semprot pestisida. Namun hama itu masih tetap tidak terkendali," tutur Juhadi.

Hal serupa dikeluhkan Rohati. Petani 47 tahun itu menuturkan kesulitan membasmi ulat grayak. Ia dan kelompok petani di Rawamerta sudah mencoba berbagai metode. “Dari pestisida organik sampai kimia. Bahkan kami semprotkan pestisida dicampur oli bekas. Namun belum ada perubahan," ucapnya. 

Rohati dan Juhadi terpaksa mengeluarkan biaya tambahan akibat serangan ulat grayak tersebut. Mereka merogoh kocek hingga Rp 40 juta untuk biaya membasmi hama. "Selain membeli pestisida, kami harus sewa buruh tani selama tiga malam untuk melakukan penyemprotan pestisida,” katanya.

HISYAM LUTHFIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

24 hari lalu

Penghitungan suara ulang saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan di Karawang, Jabar. ANTARA/Ali Khumaini
Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.


Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Polda DIY menyita motor knalpot brong atau blombongan dari para simpatisan parpol yang konvoi di jalan raya apda Minggu, 12 Februari 2023. FOTO: Polda DIY
Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.


UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 30 November 2021. Buruh kembali berunjuk rasa untuk menuntut kenaikan upah minimum tahun 2020 sebesar 10 persen. TEMPO/Prima Mulia
UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.


Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Rumah seorang warga Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, pesisir Karawang hancur setelah dihantam ombak dan abrasi. TEMPO/Hisyam Luthfiana
Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi


Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

28 September 2022

Ilustrasi penganiayaan
Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

Dua orang wartawan diduga dianiaya dan disekap oleh pejabat di Pemerintahan Kabupaten Karawang


Pembangunan Kampus Unsika Karawang Jalan Terus Seiring Dugaan Korupsi Disidik

29 Agustus 2021

Sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Utama memanfaatkan akses internet gratis di Taman I Love Karawang, Nagasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 6 Agustus 2020. Menurut Satuan Tugas (Satgas) Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Kabupaten Karawang siswa tersebut kesulitan mendapat akses internet di daerahnya. ANTARA/M Ibnu Chazar
Pembangunan Kampus Unsika Karawang Jalan Terus Seiring Dugaan Korupsi Disidik

Kepala Kejaksaan Negeri Karawang Martha Parulina Berliana sebelumnya menyampaikan pihaknya hingga kini masih mendalami kasus dugaan korupsi itu.


Kasus Covid-19 di Karawang Tembus 19.474 Orang, 642 Meninggal

30 Mei 2021

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Kasus Covid-19 di Karawang Tembus 19.474 Orang, 642 Meninggal

Sesuai dengan data Dinas Kesehatan Karawang, hingga Sabtu malam, 29 Mei 2021 jumlah kumulatif kasus Covid-19 mencapai 19.474.


Karawang Tak Lagi Sediakan Hotel Buat Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Sebab...

26 Mei 2021

Petugas gabungan menghalau pemudik sepeda motor saat penyekatan arus balik mudik di Desa Balonggandu, Jatisari, Karawang, Jawa Barat, Ahad, 16 Mei 2021. Penyekatan transportasi tersebut mengarahkan pemudik motor untuk melakukan rapid test swab antigen guna meminimalisir kasus penyebaran Covid-19 setelah Lebaran. ANTARA/M Ibnu Chazar
Karawang Tak Lagi Sediakan Hotel Buat Lokasi Isolasi Pasien Covid-19, Sebab...

Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tidak lagi menyediakan hotel sebagai tempat isolasi bagi para pasien Covid-19.


Peziarah Gunung Sanggabuana Karawang Izin ke Toilet Lalu Hilang

21 Mei 2021

Gunung Sanggabuana di Kabupaten Karawang. Foto: Wikipedia
Peziarah Gunung Sanggabuana Karawang Izin ke Toilet Lalu Hilang

Seorang peziarah makam Ki Sapujagat di Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, hilang selama hampir 24 jam. DItemukan di jurang.


Kadin Karawang Ingatkan Lagi Seluruh Perusahaan Bayar THR Sebelum Lebaran

9 Mei 2021

Ilustarsi uang THR. Dokumentasi Disnaker)
Kadin Karawang Ingatkan Lagi Seluruh Perusahaan Bayar THR Sebelum Lebaran

Kementerian Tenaga Kerja sejak jauh-jauh hari sudah mengingatkan mengenai kewajiban perusahaan membayarkan THR karyawan sebelum lebaran.