TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 794 prajurit TNI dari Batalion 742/2/Satya Wira Yudha (SWY) Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu, 2 April 2014, diberangkatkan ke wilayah perbatasan Indonesia- Timor Leste untuk menjalankan tugas pengamanan perbatasan.
Prajurit yang dikirim ini meneruskan tugas prajurit Yonif 743 Pradnya Samapta Yudha (PSY), yang sudah menyelesaikan masa tugasnya mengamankan garis perbatasan kedua negara. Para prajurit itu akan bertugas selama enam bulan ke depan.
"Pergantian prajurit pengamanan perbatasan ini biasa untuk meyakinkan wilayah perbatasan Indonesia dikuasai penuh," kata Pangdam IX Udayana Mayor Jendral TNI Wisnu Bawa Tenaya dalam upacara pelepasan ratusan prajurit di dermaga Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang.
Pangdam meminta prajurit terus mengajak penduduk yang bermukim di sepanjang wilayah perbatasan agar selalu mencintai Tanah Air dan bendera Merah Putih. "Berikrar bahwa Merah Putih harus ada terus di dadamu, di lenganmu, dan di hatimu," katanya.
Prajurit TNI juga diingatkan untuk tertib hukum dan menghormati semua umat beragama, karena hubungan di antara umat bergama di perbatasan RI-Timor Leste sangat harmonis. Apalagi masa tugas Yonif 742 bertepatan dengan penyelenggaraan pemilu anggota legislatif dan pemilu presiden. "Prajurit harus yakinkan bahwa masyarakat aman sehingga menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia," katanya.
Seusai upacara pelepasan itu, para prajurit diberangkatkan menggunakan puluhan bus dan truk menuju perbatasan Timor Leste yang berjarak sekitar 300 kilometer dari Kota Kupang.
Para prajurit ini akan mengamankan wilayah perbatasan yakni di sepanjang Kabupaten Belu dan perbatasan Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Utara yang berbatasan dengan Distrik Oekusi.
YOHANES SEO