TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengklaim Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) yang diluncurkan hari ini, Rabu, 2 April 2014, tidak bertendensi politik tertentu. Bahkan dia mengaku berani bertanggung jawab atas klaimnya itu. "Yakinlah tidak ada muatan politik," kata Nuh di Jakarta, Rabu, 1 April 2014. (Baca juga: Siapa pun Presidennya, Bidik Misi Jalan Terus)
Beasiswa ini diluncurkan hanya tujuh hari menjelang pemilu legislatif 9 April 2014. Nuh meminta beasiswa itu tidak dikaitkan dengan politik. Ini berbeda jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan kembali berlaga sebagai calon presiden periode berikutnya. "Toh, Presiden-nya tidak running lagi," kata Nuh.
Menurut Nuh, beasiswa atas nama kepala negara merupakan hal yang wajar di beberapa negara, seperti beasiswa King of Thailand yang pernah diraih Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang juga mantan Rektor Institut Teknologi Bandung. "Bahkan ada kepala negara yang menggunakan beasiswa atas namanya sendiri, tidak pakai jabatan," kata Nuh.
Perihal alasan peluncuran dilakukan hari ini, Nuh mengatakan ingin meluncurkan BPRI bersamaan dengan beasiswa Bidikmisi sekitar Februari lalu. "Tetapi karena harus dipersiapkan dengan matang semuanya maka sekarang," kata Nuh.
Hari ini pemerintah Indonesia meluncurkan beasiswa untuk mahasiswa pintar, yaitu Beasiswa Presiden Republik Indonesia. Pemberian beasiswa ini dalam rangka penambahan jumlah peraih gelar master dan doktor di Indonesia dengan cepat. (Baca: Beredar Surat SBY untuk Mahasiswa Bidikmisi)
Beasiswa tersebut dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Lembaga ini dikelola bersama oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama.
Pemerintah, menurut Nuh, menargetkan beasiswa ini diterima minimal oleh 100 orang setiap tahun. Beasiswa diberikan untuk program ilmu alam, ilmu formal, ilmu terapan, ilmu sosial, ilmu humaniora, dan ilmu agama. Setiap pendaftar akan melalui seleksi administrasi, seleksi wawancara (termasuk psikotes), dan program kepemimpinan. Batas akhir pendaftaran beasiswa tersebut yakni 20 April 2014.
RIZKI PUSPITA SARI
Terpopuler:
MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Ahok Curhat Soal Jokowi yang Fokus Berkampanye
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet