TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mendesak Kementerian Kesehatan memberi sanksi kepada pemimpin Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (Baca : Kasus Bayi Diculik, Apa Sanksi bagi RS Hasan Sadikin? ).
Menurut Tulus, pemimpin rumah sakit melakukan kecerobohan secara manajerial yang berujung pada kasus penculikan bayi Valencia. "Walaupun bayinya sudah diselamatkan, rumah sakit tidak cukup hanya meminta maaf," kata Tulus kepada Tempo, Ahad, 30 Maret 2014.
Tulus mengatakan penculikan bayi Valencia semestinya tidak terjadi. Sebab, bayi tersebut seharusnya berada di tempat yang aman, dijaga ketat, dan tidak bisa dijangkau oleh sembarang orang. (Baca : Bayi Korban Penculikan Tinggalkan Rumah Sakit ).
Insiden ini pun mencoreng nama Rumah Sakit Hasan Sadikin sebagai institusi milik pemerintah. Menurut Tulus, kasus penculikan bayi Valencia adalah cerminan manajemen rumah sakit yang kacau. "Ini peristiwa konyol," ujarnya.
Jumat malam, 28 Maret 2014, pukul 20.30 WIB, polisi menemukan bayi Valencia di rumah pasangan Mardika-Desi di Jalan Pasirkaliki 55-65 C, Gang Ento, RT 2 RW 11, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
Bayi pasangan Toni-Lasmaria ini diduga diculik oleh Desi tiga hari sebelumnya. Desi akhirnya ditangkap polisi setelah sempat kabur dan mencoba bunuh diri dengan terjun dari jembatan layang Pasupati. (Baca :Begini Cara Bayi Valencia Diculik dari Rumah Sakit).
ALI HIDAYAT
Berita Terpopuler
Ini Aksi Bohong Penculik Bayi
Remy Sylado Kritik Keppres Soal Tiongkok
Ini Alasan Bondan 'Mak Nyus' Bela Prabowo