TEMPO.CO, Padang - Maskapai Citilink membatalkan sepuluh penerbangan pesawatnya dari dan ke Padang, Kamis, 13 Maret 2014, akibat kabut asap yang menyelimuti Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
"Sesuai dengan koordinasi kita dengan pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), jarak pandang di bandara terbatas. Tidak memungkinkan untuk landing. Makanya kita batalkan untuk hari ini," ujar Manajer Sales Citilink Bandara Internasional Minangkabau, Sugiarto, Kamis, 13 Maret 2014.
Rute penerbangan Padang-Jakarta dan sebaliknya serta Padang-Batam dan sebaliknya tidak dilayani hari ini. "Jika besok cuaca membaik, akan kita berangkatkan," ujarnya. (Baca: Sumatera Barat Tetapkan Siaga Darurat Asap)
Pantauan Tempo, ratusan penumpang memadati loket Citilink yang terletak di selatan Bandara Internasional Minangkabau. Ada yang meminta pengembalian uang pembelian tiket, ada pula yang ingin diterbangkan esok hari.
Salah satu penumpang Citilink tujuan Jakarta dengan nomor penerbangan QG973, Hendrianto Alim, 62 tahun, mengaku menuju Padang Pariaman dari Pekanbaru, Riau. Karena Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II tutup, ia berniat terbang ke Jakarta melalui Bandara Internasional Minangkabau. "Pukul 03.00 WIB tadi saya tiba di sini. Dapat tiket Citilink pukul 10.00 WIB," ujar pegawai swasta ini.
Namun ternyata pesawat yang akan dinaikinya itu tak jadi berangkat akibat kabut asap dari Riau menebal. Alim hendak ke Jakarta karena ada jadwal rapat siang ini, pukul 13.00 WIB. "Awalnya tiga hari yang lalu saya akan berangkat ke Jakarta. Tapi karena bandara di Pekanbaru tutup, makanya beralih ke Padang. Tapi nyampe di sini, penerbangan juga batal," ujarnya.
General Manager Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Rian Hadihito mengatakan maskapai yang membatalkan penerbangan hanya Citilink. Maskapai lainnya menunda atau mengalihkan penerbangan. "Jarak pandang terbatas. Sehingga pesawat tak bisa landing dan takeoff," ujarnya. (Baca:Asap Ganggu Jadwal 12 Penerbangan di Padang)
Salah satu maskapai yang menunda penerbangan adalah Garuda Indonesia. Sepuluh penerbangan Garuda dari dan ke Padang terpaksa ditunda karena jarak pandang terbatas. "Ini baru landing satu. Karena jarak pandang sudah mencapai 900 meter," ujar Manajer Operasional dan Servis Garuda Indonesia Wilayah Padang, Freddy. Menurutnya, penerbangan terakhir Garuda hari ini pada pukul 22.15 WIB. "Semoga saja normal," ujarnya.
Untuk mengangkut penumpang yang keberangkatannya tertuda kemarin, kata Freddy, Garuda menyiapkan pesawat Airbus A330 berkapasitas 42 kursi bisnis dan 215 kursi ekonomi. "Itu akan berangkat pada pukul 18.30 WIB nanti," ujarnya.
Freddy menyatakan para penumpang sepuluh penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke Padang yang dibatalkan pada Rabu, 12 Maret 2014, dapat diangkut dengan penerbangan hari ini. "Muat, kok," ujarnya.
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman, Rendy, menyatakan jarak pandang di bandara dari pagi hingga sore tadi 700-900 meter.
ANDRI EL FARUQI