TEMPO.CO, Surabaya -- Delapan anak jalanan yang selama ini berada di bawah bimbingan Sanggar Alang-Alang Surabaya, bakal membela Indonesia tampil di Brasil. Pertandingan tersebut merupakan kejuaraan sepak bola khusus anak-anak jalanan yang digelar sebelum pelaksanaan Piala Dunia 2014 pada Juni mendatang.
"Anak-anak ini memberi inspirasi bahwa kalau mereka mau, ya mereka bisa. Tidak ada yang tidak mungkin," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di ruang kerjanya, Selasa, 25 Februari 2014.Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu mengaku bangga dengan prestasi yang ditunjukkan anak-anak tersebut. Dia berharap anak-anak tersebut mampu berprestasi maksimal di Brasil. Kata dia, yang terpenting bukan lah soal menang dan kalah, namun dapat mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia, khususnya Surabaya. Selain itu, mereka juga harus menunjukkan sikap yang baik.
"Di sana pasti latihannya berat dan mereka tidak boleh gampang menyerah," ujar Risma.
Pengasuh Sanggar Alang-Alang, Didit Hape, delapan anak-anak tersebut terpilih dari seleksi dan menyingkirkan sekitar 70 peserta. Setelah pengumuman lolos pada 4 Februari lalu, pihaknya langsung mengkarantina mereka. Karantina tersebut dimaksudkan untuk mengompakkan mereka. "Karena anak jalanan ini kan identik sebagai anak-anak yang keras. Kita mencoba dengan teknik pendekatan etika, norma dan agama," kata Didit Hape.
Delapan anak dari Sanggar Alang-Alang yang akan berangkat ke Brasil yakni Muhamad Ayub, Muhamad Malik, Siti Nur Qomariah, Muhamad Yasidur Rozaq, Eko Siswandi, Rizqi Rahmadi, Muhamad Mukti, serta Yusuf Eko Saputro. Siti Nur Qomariah menjadi satu-satunya putri yang berangkat.
Mereka akan bergabung dengan anak-anak dari kota-kota lain yang akan membentuk tim sepak bola putra dan tim sepak bola putri.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Pengakuan Sutan Bhatoegana Soal Ibas di Kasus SKK Migas
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Catherine Wilson Akui Terima Mobil dari Wawan