Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Sanggar Senja Mengangkat Anak Jalanan Lewat Pendidikan

Reporter

image-gnews
Pendiri Yayasan Senja Cibinong, Adi Supriyadi, bersama anak jalanan dan anak terlantar yang dibina di Sanggar Senja. Dok. Pribadi
Pendiri Yayasan Senja Cibinong, Adi Supriyadi, bersama anak jalanan dan anak terlantar yang dibina di Sanggar Senja. Dok. Pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdiri sejak 2014, Yayasan Secerah Anak Negeri Jaya atau yang lebih sering disebut Sanggar Senja Cibinong, menaungi anak jalanan dan anak terlantar agar dapat mengenyam pendidikan dan kehidupan yang layak.

Pendiri Yayasan Senja Cibinong, Adi Supriyadi, menceritakan upayanya membuka akses pendidikan bagi anak jalanan tidaklah mudah. Berkali-kali Adi harus bertabrakan dengan urusan administratif dan birokrasi pendidikan yang rumit.

Latar belakang anak jalanan yang tidak jelas dan tidak adanya dokumen identitas kerap kali menjadi persoalan. "Birokrasi kita ini rumit, terlalu banyak syarat. Mereka itu juga menganggap kami ini hina saja. Dituduh mau nyari duit lah, mau bikin organisasi teroris lah, padahal visi misi kami jelas untuk pendidikan," ujar Adi. 

Pernyataan itu disampaikan Adi saat bercerita dalam sebuah sesi di program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan bekerja sama dengan Paragon Technology and Innovation, Rabu, 1 Desember 2021.

Yayasan Sanggar Senja lantas didirikan untuk menjadi payung identitas bagi para anak jalanan. Hingga 2018, yayasan telah membebaskan akte kelahiran sekitar 120 anak. Sebagian akte mereka mengatasnamakan anak ibu, sebagian lagi anak negara. Anak-anak jalanan itu, kata Adi, akhirnya bisa dimasukkan ke sekolah swasta.

Hasil itu diraih dengan jalan berliku dan susah payah. Adi harus meyakinkan pemilik yayasan bahwa dia yang akan menjamin penerbitan dokumen kependudukan anak-anak tersebut dan bertanggungjawab sepenuhnya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Saya jaminannya, kalau ada apa-apa, tangkap saya," ujar dia.

Bagi Adi, penolakan demi penolakan sudah menjadi makanan sehari-hari saat mengupayakan akses pendidikan formal bagi anak jalanan. "Saya pernah mendaftarkan anak usia 12 tahun di kelas 1 SD, gurunya bilang, maaf ya nanti jadi menjatuhkan sekolah kami, soalnya sudah tua begini. Sulit memang. Itu kenyataan yang kami hadapi," ujar dia.

Ada sekitar 130-an anak jalanan yang dibina Yayasan Senja Cibinong. Sebanyak 50 orang sudah masuk di sekolah atau pendidikan formal. Sisanya yang sudah putus sekolah diikutkan paket A, B, dan C.

"Ada 22 anak yang tinggal di sanggar ini, sisanya hanya datang untuk belajar, lalu pergi. Jadi ini sanggar sekaligus juga panti. Kami terima semua, kami beri makan. Mereka juga bisa mendalami bidang seni dan budaya di sini," ujar Adi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

2 hari lalu

Universitas Tsukuba, Jepang. Foto: www.tsukuba.ac.jp
Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.


Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

7 hari lalu

Anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto lakukan aksi terpuji dengan mengembalikan uang senilai Rp 100 juta milik pemudik yang tertinggal di rest area. Foto: Humas Polri
Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.


Atta Halilintar Ikut Ujian Kejar Paket C Setara SMA, Apa Syarat Ikut Program Paket C?

18 hari lalu

Atta Halilintar ikut ujian kejar Paket C setara SMA. Instagram
Atta Halilintar Ikut Ujian Kejar Paket C Setara SMA, Apa Syarat Ikut Program Paket C?

Selebgram Atta Halilintar ikut ujian Kejar Pket C, pendidikan dasar diselenggarakan melalui jalur di luar pendidikan formal, Apa syarat megikutinya?


Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

21 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia


Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

29 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024


Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

34 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

Sebanyak 330 sekolah dari tingkat TK hingga SMP terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak. Dinas Pendidikan meminta siswa belajar daring.


Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

36 hari lalu

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

43 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Menteri Airlangga Terus Lanjutkan Simulasi Makan Siang Gratis: Giliran di Merauke Gerakan Makan Ikan

47 hari lalu

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto meninjau simulasi  program nasional Siswa Indonesia Sehat, Terampil dan Sejahtera (SISTARA) di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis, 29 Februari 2024. Dokumentasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang.
Menteri Airlangga Terus Lanjutkan Simulasi Makan Siang Gratis: Giliran di Merauke Gerakan Makan Ikan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan simulasi program makan siang gratis akan terus dilakukan di sejumlah sekolah.


Sekolah Diberi Batas Waktu 2-3 Tahun Terapkan Kurikulum Merdeka

49 hari lalu

Sejumlah siswa menampilkan tarian mandau Dayak Kalteng usai mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SMPN 1 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa 2 Mei 2023. Kegiatan peringatan Hardiknas yang diikuti ratusan siswa dan guru di kota itu mengusung tema
Sekolah Diberi Batas Waktu 2-3 Tahun Terapkan Kurikulum Merdeka

Kementerian akan segera membuat Peraturan Mendikbudristek untuk menetapkan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional di 2024.