TEMPO.CO, Kediri - Jemirin, 64 tahun, baru saja selesai yasinan rutin Kamis malam, 13 Februari 2014, ketika terdengar bunyi gemuruh berulang-ulang disertai petir menggelegar dari puncak Gunung Kelud. Jemirin adalah warga Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Jemirin terperangah melihat material pijar menyembur ke udara. Lelehannya mengalir ke selatan. Warga kaki gunung itu mulai panik. Tanpa dikomando, Jemirin dan penduduk lainnya berduyun-duyun mendatangi tempat-tempat pegungsian.
Sejumlah kendaraan bak terbuka dan ambulans mulai memasuki desa yang berjarak sekitar enam kilometer dari Gunung Kelud itu. Ratusan warga langsung dievakuasi ke lokasi pengungsian. "Situasinya mencekam. Warga tampak ketakutan dan panik," kata Jemirin kepada Tempo di lokasi pengungsian di Kecamatan Gandusari, Jumat siang, 14 Februari 2014. Hujan pasir disertai kerikil bak ditumpahkan dari langit. Kendati sudah pernah merasakan empat letusan sejak 1951, Jemirin masih gentar menghadapi situasi mencekam Kamis malam itu.
Kengerian itulah yang menyebabkan Jemirin tak kuasa menolak ketika dievakuasi ke kantor kecamatan. Hal yang sama juga dikatakan Usmadi, 55 tahun, yang juga warga Desa Gadungan. Bersama kakak serta ibunya, Usmadi ikut mengungsi ke kantor kecamatan setempat. "Kaki sampai gemetar karena saking paniknya," katanya. Hujan kerikil ini juga sampai di kantor Kecamatan Gandusari yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Gunung Kelud. Baik Jemirin maupun Usmadi belum berniat kembali ke rumahnya. "Asbes rumah berlubang. Ada juga antena parabola yang rusak kejatuhan kerikil," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Jumat pagi tadi banyak warga yang pulang kembali ke rumahnya. Tapi siang tadi mereka sudah kembali lagi ke tempat pengungsian. Data di kantor Kecamatan Gandusari menyebutkan hingga siang tadi terdapat 2.243 warga yang mengungsi.
Di Kecamatan Gandusari terdapat tujuh desa yang rawan bencana letusan Gunung Kelud. Ketujuh desa tersebut adalah Desa Gadungan, Sukosewu, Ngaringan, Tulungrejo, Krisik, Sumberagung, dan Slumbung. Ada dua desa lokasinya yang paling dekat dengan pusat letusan, yakni Desa Gadungan dan Slumbung. Keduanya berjarak enam kilometer dari kawah Kelud. Sedangkan di Kabupaten Blitar terdapat empat kecamatan yang rawan terkena letusan Kelud, yakni Kecamatan Nglegok, Gandusari, Nggarum, dan Ponggok. (Simak perkembangan terkini #Gunung Kelud)
DAVID PRIYASIDHARTA
Terkait:
Kelud Meletus, Maskapai Australia Menunda Terbang
Sosok Mbah Rono, Kepala Badan Geologi yang Baru
Abu Vulkanik Lapisi Rel, Kereta Tiba Terlambat
Pengungsi Gunung Kelud Tersebar di 172 Titik