TEMPO.CO, Jakarta - Musibah banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, Kabupaten Jombang, Jaea Timut, setelah dua sungai besar di daerah itu tanggulnya jebol diterjang derasnya arus air.
Kepala Seksi Perlindungan Bencana Alam dan Bencana Sosial Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Gunadi, mengatakan ketinggian air masih satu meter tidak lepas karena tanggul jebol di Sungai Konto yang hulunya dari Gunung Kelud.
"Ada dua sungai yang tanggulnya jebol di Desa Brangkal dan satunya lagi Desa Gondang Manis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo," kata Gunadi, Jumat, 5 Februari 2021. Ia mengatakan lebar tanggul jebol dari dua sungai itu masing-masing antara 4-5 meter. Musibah tanggul jebol itu terjadi pada Kamis sore kemarin.
Hingga sore tadi, air masih mengalir deras sehingga merendam rumah warga. Bahkan, ketinggian air hingga kini masih satu meter. Ia menyebutkan debit air belum turun signifikan, sehingga banjir pun masih melanda rumah warga.
Terlebih jika dari hulu terjadi hujan turun dengan intensitas tinggi, dimungkinkan ketinggian air yang menggenang juga bisa naik. "Ini belum ada tanda surut, air juga deras sekali dan masuk ke rumah warga," kata Gunadi.
Ia menambahkan kondisi banjir ini cukup parah. Jika sebelumnya, di desa itu pernah terjadi banjir, namun tidak separah tahun ini. Hal ini karena tanggul jebol sehingga air tidak mudah untuk dibendung.
Pihaknya mendata terdapat kurang lebih ribuan rumah warga yang terendam banjir tersebut. Terdapat kurang lebih 5.480 jiwa yang terdampak banjir yang terdiri dari dewasa dan anak-anak. Mereka terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sehingga terhindar dari banjir.
Sebelumnya, banjir juga sempat menggenangi Jalan Raya Jombang-Madiun. Ketinggian air awalnya sekitar 30 centimeter, namun untuk saat ini sudah mulai surut. Aktivitas lalu lintas di jalur provinsi itu juga sempat terkendala. Kendaraan harus berjalan pelan karena genangan air itu.
Baca juga: Tujuh Dusun di Jombang Terendam Banjir dari Luapan Sungai Konto