TEMPO.CO, Padang - Kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Riau mengakibatkan kualitas udara di Provinsi Sumatera Barat ikut memburuk. "Sudah lima hari ini asap menyelimuti daerah ini," ujar Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Tabing Padang, Budi Samiadji, Kamis, 13 Februari 2014.
Menurut Budi, hal ini disebabkan pergerakan arah angin dari Pekanbaru menuju Sumatera Barat. Asap akan makin parah jika titik panas di Riau bertambah. (Baca juga: Kebakaran Lahan Riau Meluas Jadi 278 Titik Api)
Namun, asap belum berpengaruh terhadap aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat. "Jarak pandang masih normal, yaitu di antara 3000 hingga 4000 meter," ujarnya.
Menurut data BMKG Padang, ada 365 titik api di Sumatera. Sebanyak 217 ada di Riau. Kata Budi, di Sumatera Barat terdapat 11 hot spot (titik panas). Titik itu menyebar di Pasaman dan Pasaman Barat.
Titik panas bisa bertambah karena saat ini di hampir seluruh kawasan di Sumatera mengalami kekeringan. Hal ini akan mempermudah terjadi kebakaran lahan dan penambahan titik api.
Warga Padang, Zulfikar, 22 tahun, mengaku beberapa hari ini di Kota Padang cuaca panas berkabut. "Asap tebal mengakibatkan gelap, padahal sekarang kemarau," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI
Berita lain:
Menikahi Gadis Ingusan, Ulama Ini Ditahan
Ibas Mengaku Siap Bersaksi di Kasus Hambalang
Daftar Kado dari Adik Atut ke Jennifer Dunn
Gunung Kelud Kini Tak Bisa Diramal Mbah Ronggo
Berita Unfriend SBY Jadi Tertawaan Koran Singapura