TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) B.J. Habibie mengatakan, meskipun sejumlah tokoh organisasinya sibuk mencalonkan diri sebagai presiden, ICMI tetap akan menjadi organisasi Islam yang menolak tunduk pada pengaruh politik.
"ICMI tidak ikut-ikut dalam politik," kata mantan presiden tersebut di kediamannya, Jalan Patra Kuningan XIII 5, Jakarta, Jumat, 31 Januari 2014. Habibie baru saja menggelar pertemuan tertutup dengan tokoh ICMI di antaranya Jimly Asshiddique, Priyo Budi Santoso, serta Ali Mochtar Ngabalin.
Petingggi ICMI yang bakal bertarung dalam pemilu presiden 2014 adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, serta Wiranto. Mereka berada dalam kepengurusan inti ICMI yakni selaku dewan pembina serta penasihat.
Menurut Habibie, para calon presiden tersebut berada di ICMI untuk mengembangkan lima hal. Lima agenda itu adalah kualitas iman, bekerja keras, kualitas hidup, berkarya, serta bertaqwa. "Mereka berkomitmen pada lima hal itu," ujarnya.
Jimly Asshiddiqie yang juga Ketua Dewan Penasihat ICMI menegaskan organisasi ini bertujuan untuk memperbaiki umat. Kalaupun ada yang ingin memanfaatkan, ia berjanji akan ikut mencegahnya, "Intinya seperti yang dikatakan Pak Habibie, kami tidak berpolitik," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Priyo Budi Santoso menambahkan ICMI hanya akan campur tangan dalam politik dengan menyerukan agar prosesnya berjalan dengan bersih dan tidak disertai intrik kekuasaan. Seruan tersebut akan dilakukan melalui pertemuan satu meja dengan berbagai organisasi cendikia dari agama lainnya.
"Kami ingin membuat satu visi dalam kebangsaan, supaya tetap mengukuhkan persatuan," katanya.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler
KPK Tangkap Buron Anggoro 'Cicak-Buaya'?
Jadi Saksi, Akil Mochtar Gertak Pengacara
Aib Dibuka Mantan Kawan, Farhat Abbas Membalas
Farhat Abbas Minta Nia Mengingat Jasanya