TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar disebut tak hanya menerima duit suap dari Hambit Bintih, mantan Bupati Gunung Mas. Politikus Partai Golkar, Chairun Nisa mengatakan Akil juga dikabarkan mendapat uang dari beberapa pihak lain yang berperkara di MK terkait pemilihan kepala daerah.
"Seperti yang lain di Kota Palangkaraya itu kan Rp 2 miliar," kata Nisa saat bersaksi untuk terdakwa Hambit Bintih-Cornelis Nalau di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 23 Januari 2014.
Nisa mengatakan informasi soal duit Rp 2 miliar itu didapatnya dari rumor yang beredar. Salah satu yang memberikan informasi tersebut adalah Ketua Golkar Palangkaraya, Rusliansyah.
Tak hanya dari Palangkaraya, penasihat hukum Hambit, Imron Halimi, kemudian mengkonfirmasi soal uang suap untuk Akil terkait sengketa di daerah lainnya. "Pertemuan dengan Pak Hambit di Hotel Borobudur, apakah Saudara menyebutkan dari Barito Utara Rp 4 miliar atau Rp 5 miliar?" katanya.
Pertanyaan ini dibantah oleh anggota DPR tersebut. Menurut Nisa, dalam pertemuan dengan Hambit dan Cornelis di hotel tersebut, ia tak pernah menyebutkan soal Barito Utara. "Bupati yang terpilih pun saya tidak mengenalnya," katanya.
Saat dimintai komentarnya terhadap kesaksian Nisa, Hambit membantah hal tersebut. Ia mengatakan Nisa memberitahukan perihal suap untuk Akil itu waktu ia meminta tarif Akil diturunkan. "Saya bilang bisa ditawar tidak, Bu. Jawab Ibu Nisa, Wali Kota (Palangka Raya) saja setor Rp 3 miliar, Barito Utara Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar," katanya.
NUR ALFIYAH
Berita lain:
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
Jurus Tiga Baskom Ahok Jika Sodetan Ditolak
Ani Yudhoyono Minta Maaf Pun Tuai Komentar
SBY Percaya Klenik Diulas di Washington Post
Isyarat Tepuk Punggung Wapres Boediono ke Jokowi