TEMPO.CO, Denpasar - Koordinator aktivis Solidaritas Perempuan Indonesia, Puspa Dewi, mengatakan sesungguhnya World Trade Organization (WTO) sudah di ambang kematian. Hal itu disampaikan dalam kegiatan woman assembly dengan tema "WTO Grab Women's Life", di Denpasar, Kamis, 5 Desember 2013.
"Kalau kami lihat sebenarnya WTO (baca: Aktivis Kiri Berharap KTT WTO di Bali Gagal) sudah mau mati," ujarnya. Itu ditandai dengan mulainya beberapa negara membangun hubungan bilateral untuk kerja sama perdagangan.
"Kami lihat Indonesia juga saat ini sudah banyak melakukan kerja sama langsung antarnegara dalam perdagangan," ucapnya.
Dalam kerja sama tersebut, kata dia, seharusnya pemerintah juga menyiapkan mekanisme perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan rakyat. Sebab, selama ini di WTO, kedaulatan bangsa untuk mengatur perdagangannya sendiri.
"Kerja sama itu juga harus ada mekanisme perlindungannya. Bagaimana pemerintah men-support masyarakat agar mereka bisa hidup dan berkembang," katanya.
Baca Juga:
Dalam forum itu juga dibahas tentang berbagai permasalahan akibat kebijakan-kebijakan WTO. Menurut dia, hampir semua perjanjian besar oleh WTO langsung bersentuhan dengan kehidupan perempuan.
PUTU HERRY
Topik Terhangat
Sitok Dituduh Hamili Wanita | HIV/AIDS dan Kondom | Kecelakaan Paul Walker | Polwan Berjilbab | Jokowi Nyapres |
Berita Terpopuler
Jokowi: Dengar Rhoma Nyanyi Yes, Nyapres No!
Kejar Agenda SBY, Rektor UIN Sewa Helikopter
Demokrat Diduga Terima Dana dari Bupati Rina
Jokowi Mulai 'Kampanye' di Jawa Timur Via Buku