TEMPO.CO, Bandung - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan sudah biasa mendapat isu miring untuk menurunkan martabatnya. "Biasalah, waktu pilkada dua kali (di Solo), pilgub DKI juga sama," katanya di Bandung, Rabu, 20 November 2013. Ia pun tak menghiraukan dukungan dan hasil survei soal pencalonan presiden atau waki presiden.
Menurut Jokowi, isu miring itu seperti ayahnya berasal dari Singapura dan ibunya nonmuslim. Selain itu, ia juga disebut senang klenik setelah mendatangi makam Pangeran Jayakarta. Padahal, kata dia, tujuannya hanya untuk menghormati tokoh itu, sekaligus menata dan memperbaiki penataan lanskap di daerah Kota Tua, Jakarta.
"Masak wajah seperti saya, wajah klenik," ujar dia. Jokowi mengatakan kini sedang berfokus mengurusi masalah Jakarta. Target besarnya mengantisipasi banjir dengan cara melancarkan selokan hingga sungai besar dan pengangkutan sampahnya. "Saya tidak ikut masalah capres-cawapres, ini kan sudah masuk musim hujan," katanya.
Adapun perihal pengerukan Waduk Pluit, pengerahan alat-alat berat dilakukan kembali pada hari ini. Jokowi mengaku tidak ada kendala untuk pengerukan sedimentasi waduk itu, yang tak pernah dikeruk dan dipelihara baik selama 20 tahun. "Waduk itu 80 hektare, paling tidak dua tahun (pengerukan) bisa diselesaikan. Itu pun jika alat beratnya bekerja penuh," kata dia.
ANWAR SISWADI
Terpopuler
Disurati Istana, Jokowi Pindahkan Pohon Palem
Ini 4 Jam Perjalanan Novi Amilia dan Sopir Taksi
Diperiksa KPK 7 Jam, Muka Atut Memerah
Indonesia Disebut Juga Sadap Australia
Max Sopacua: Direksi TVRI Coba Suap Saya
Boediono Disadap, Ini Jawaban BlackBerry
Farhat Abbas Sindir Wali Kota Bandung di Twitter