Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Djoko Pekik: Korban 1965 Diperlakukan Tidak Adil  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Amaroso Katamsi, yang berperan sebagai Suharto, dalam film G30S/PKI. Dok. TEMPO. Maman Samanhudi.
Amaroso Katamsi, yang berperan sebagai Suharto, dalam film G30S/PKI. Dok. TEMPO. Maman Samanhudi.
Iklan

TEMPO.CO, Yogakarta - Pelukis Djoko Pekik kembali mengecam penyerangan silaturahmi korban peristiwa 1965 di Wisma Santi Dharma, Godean, Kabupaten Sleman, DIY. Pekik menyebut korban peristiwa 1965 mendapat perlakuan tidak adil. Semua aktivitas korban peristiwa 1965 dipandang salah dan membahayakan.

"Acara itu kan hanya membahas soal ekonomi kaum muda," katanya Pekik ketika dihubungi Tempo lewat ponselnya, Senin malam, 28 Oktober 2013.

Menurut Pekik, pembubaran paksa acara di Godean seperti kasus yang menimpa jemaah Ahmadiyah. Mereka juga mendapat kekerasan dari organisasi masyarakat tertentu yang mengatasnamakan Islam. "Kasus ini  sama karena sesama warga negara menyakiti," kata Pekik.

Dia juga menyayangkan polisi dan pejabat di tingkat desa yang tidak sigap mencegah aksi pembubaran dan pemukulan peserta silaturahmi korban 1965. Peserta yang mendapat pukulan adalah peserta yang baru datang ke acara itu. "Pejabat desa itu kan harusnya melindungi. Kok ya dibiarkan," kata dia.

Pekik mengatakan telah menghubungi panitia acara silaturahmi korban 1965, Irina Dayasih. Pekik menanyakan kasus itu kepada Iriani sebagai bentuk simpati. Menurut Pekik, Irina Dayasih adalah putri dari Njoto. Ayah Irina ini adalah Wakil Ketua Central Comite Partai Komunis Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pekik adalah anggota sanggar seni Bumi Tarung, bagian dari Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra. Ia pernah menjadi tahanan politik selama peristiwa 1965 pecah. Ia tidak ditahan di penjara Wirogunan, Yogyakarta, seperti yang Tempo beritakan pada Ahad, 27 Oktober 2013.

Pekik ditahan di Benteng Vredeburg Yogyakarta pada 8 November 1965 hingga 1972. Benteng Vredeburg berada di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung, Yogyakarta. Bangunan ini juga terletak di ujung Jalan Malioboro.

SHINTA MAHARANI

Baca juga:
Soal Pakaian Khasnya, Ini Kata Prabowo 
Prabowo Siapkan Tim Buat Ngetwit
Jokowi Melejit, Prabowo Kritik Lembaga Survei 
Prabowo: Hakim Bisa Disogok, Apalagi Wartawan 
Belasan Kuda Gagah di Rumah Prabowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sejumlah Larangan Rezim Orde Lama dan Orde Baru untuk Anak Muda: Musik Ngak Ngik Ngok, Celana Ketat, Rambut Gondrong

2 Oktober 2023

Koes Bersaudara. YouTube
Sejumlah Larangan Rezim Orde Lama dan Orde Baru untuk Anak Muda: Musik Ngak Ngik Ngok, Celana Ketat, Rambut Gondrong

Pada era orde lama dan orde baru tetapkan beberapa larangan untuk anak muda seperti musik ngak ngik ngok, rambut gondrong, dan celana ketat.


Perjalanan Koes Plus, Saat Bernama Koes Bersaudara Dijebloskan Rezim Orde Lama ke Penjara Glodok

29 September 2023

Koes Plus. Instagram
Perjalanan Koes Plus, Saat Bernama Koes Bersaudara Dijebloskan Rezim Orde Lama ke Penjara Glodok

Sebelum terkenal dengan nama Koes Plus, band legendaris ini bernama Koes Bersaudara. Begini alasan terjadi perubahan nama grup band legendaris ini.


Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

29 September 2023

Koes Bersaudara. YouTube
Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

Satu hari sebelum peristiwa G30S, Koes Bersaudara lalu menjadi Koes Plus dibebaskan dari Penjara Glodok tanpa alasan. Apa sebab mereka dibui?


Top 3 Metro Kemarin, Puisi Butet Kartaredjasa Dikaitkan dengan Lekra, Kondisi GBK usai Dipakai PDIP

1 Juli 2023

Penampilan seniman Butet Kartaredjasa di acara Bulan Bung Karno di GBK Senayan pada Sabtu, 24 Juni 2023. YouTube
Top 3 Metro Kemarin, Puisi Butet Kartaredjasa Dikaitkan dengan Lekra, Kondisi GBK usai Dipakai PDIP

Puisi seniman Butet Kartaredjasa dan kondisi GBK usai dipakai PDIP masih menjadi topik yang banyak dicari pembaca


Kenang Pramoedya Ananta Toer dan Karya-karyanya, Tak Cuma Bumi Manusia

6 Februari 2023

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Lontar Foundation
Kenang Pramoedya Ananta Toer dan Karya-karyanya, Tak Cuma Bumi Manusia

Pramoedya Ananta Toer salah seorang sastrawan legendaris Indonesia, ia menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan dalam 41 bahasa.


Jokowi Serahkan DIPA dan TKDD 2023 ke 53 Kementerian dan Lembaga

1 Desember 2022

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (ketiga kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Mendagri Tito Karnavian (kanan), Jaksa Agung ST Burhanuddin (keempat kanan), Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (kedua kanan) dan Seskab  Pramono Anung (kiri) menekan tombol saat membuka Rakornas Investasi 2020 di Jakarta, Kamis 20 Februari 2020. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jokowi Serahkan DIPA dan TKDD 2023 ke 53 Kementerian dan Lembaga

Jokowi telah menyerahkan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2023 kepada 53 kementerian dan lembaga.


Mengenal Utuy Tatang Sontani, Generasi Sastrawan yang Tak Bisa Pulang Setelah G30S

17 September 2022

Utuy Tatang Sontani. wikipedia.org
Mengenal Utuy Tatang Sontani, Generasi Sastrawan yang Tak Bisa Pulang Setelah G30S

Sastrawan Utuy Tatang Sontani tak bisa pulang setelah G30S. Ia dari Peking kemudian tinggal di Moskow, Rusia hingga wafatnya.


Hari Ini di Tahun 2000, Pramoedya Ananta Toer Menerima Penghargaan Fukuoka

26 Juni 2022

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Lontar Foundation
Hari Ini di Tahun 2000, Pramoedya Ananta Toer Menerima Penghargaan Fukuoka

Pramoedya Ananta Toer menerima penghargaan utama Fukuoka yang diberikan ke tokoh-tokoh Asia yang berkontribusi bidang akademis, seni, dan budaya.


Sebab Lagu Genjer-Genjer Identik dengan PKI dan Dilarang Orde Baru

29 September 2021

Diorama penyiksaan Pahlawan Revolusi oleh anggota PKI (Partai Komunis Indonesia) di Kompleks Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, 29 September 2015. ANTARA FOTO
Sebab Lagu Genjer-Genjer Identik dengan PKI dan Dilarang Orde Baru

Lagu Genjer-Genjer sudah jarang dinyanyikan karena dianggap memiliki kaitan dengan PKI.


Organisasi-Organisasi yang Dianggap Berafiliasi Dengan PKI

29 September 2021

Warga menyaksikan film pengkhianatan G30S/PKI pada acara nonton bareng di Bundaran Mall Graha Cijantung, Jakarta, 23 September 2017. Berikut foto-foto suasana acara nonton bareng film G30S/PKI yang digelar di sejumlah daerah. ANTARA FOTO
Organisasi-Organisasi yang Dianggap Berafiliasi Dengan PKI

Setelah peristiwa G30S, anggota organisasi yang dianggap terkait dengan PKI diburu dan ditangkap