TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Demokrat sekaligus loyalis Susilo Bambang Yudhoyono, Ruhut Sitompul mengatakan bahwa organisasi masyarakat Perhimpunan Pergerakan Indonesia akan redup bila ketua umumnya, Anas Urbaningrum, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut dia, ini hanya menunggu waktu saja sampai lembaga anti-rasuah itu menahan tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang itu.
Awal tahun lalu, Anas telah menjadi tersangka dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi proyek Hambalang. Namun, hingga kini KPK belum menahan bekas Ketua Umum Partai Demokrat itu.
"PPI itu katanya ormas budaya, tapi kok malah ngomongin gosip," kata Ruhut ketika ditemui sebelum rapat paripurna di kompleks parlemen Senayan, Kamis, 24 Oktober 2013. Dia mencontohkan ketika salah satu aktivis partai malah berkomentar tentang pendiri Partai Demokrat Subur Budhisantoso dijemput oleh Badan Intelejen Negara. Menurut dia, ormasnya Anas ini hanya mencari panggung politik menjelang Pemilihan Umum 2014.
Ruhut mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak menghiraukan keberadaan organisasi masyarakat ini. Ruhut membantah beredarnya pesan pendek dari SBY tentang ormas Anas. Sempat beredar kabar mengenai pesan singkat berisi 10 poin perintah SBY itu. SBY, kata dia, membantah memberikan pengarahan apa pun kepada kader partai karena lebih sibuk menjadi kepala negara.
"Pak SBY banyak yang mesti diurusi, jadi tak mau menanggapi," kata Ruhut. Selain mengurus negara, kata Ruhut, SBY sedang memantau persiapan konsolidasi partai, 26 Oktober nanti di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Ruhut menjamin tak ada pengarahan mengenai PPI di pidato Ketua Umum Demokrat nanti.
Baca Juga:
SUNDARI
Topik Terhangat:
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri |Gatot Tersangka| Suap Akil Mochtar |Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Miing Bagito: Jalan Banten Rusak oleh Lamborghini
Kantor Diubek-ubek KPK, Anak Buah Airin Bungkam
Miing: Airin Pernah Audisi Figuran Bagito Show
Inilah Kantor Wawan sebagai Wali Kota Malam
Bunda Putri Sering Mengaku Alumnus Minyak ITB 75