TEMPO.CO, Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye sepakat meningkatkan kerja sama kedua negara di masa mendatang. Kesepakatan ini terjadi dalam pertemuan keduanya, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 12 Oktober 2013.
"Apa yang sudah kami raih, akan kami jaga dan pertahankan. Apa yang sudah kami sepakati dan rencanakan, tetapi masih ada isu-isu yang harus kami atasi, itu akan kami atasi," kata SBY, seusai pertemuan. Menurut dia, kerja sama yang ditingkatkan antara lain dalam bidang investasi dan perdagangan.
Ia mengatakan, investasi Korea di Indonesia terus meningkat. Bahkan tahun lalu, jumlah investasi Korea di Indonesia mencapai US$ 1,9 miliar. "Tentu ini baik bagi perkembangan ekonomi di Indonesia," ujar SBY. Adapun di bidang perdagangan, Korea merupakan negara dengan volume perdagangan terbesar keempat di Indonesia.
Menurut SBY, volume perdagangan kedua negara mencapai US$ 30 milar tahun lalu. "Kedua negara bersepakat untuk meningkatkan lagi menjadi US$ 50 miliar pada tahun 2015 dan bahkan kami bertekad untuk meningkatkan lagi menjadi US$ 100 miliar pada tahun 2020 mendatang," ucap SBY.
Selain investasi dan perdagangan, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama di bidang energi terbarukan, pertanian, perikanan, kelautan, dan kehutanan. Termasuk bidang pariwisata, industri kreatif, lingkungan hidup, industri, dan infrastuktur serta otomotif.
PRIHANDOKO