Mereka menjalani hukuman 7 tahun, dari 12 tahun vonis pengadilan. Pelaku kejahatan, Asun, saat itu bebas. Nama Akil dan Tamsil terangkat karena kasus ini disiarkan media massa. Akil juga membantu banyak kasus pidana. Rata-rata orang miskin yang mengalami kriminalisasi oleh zaman Orde Baru.
Kasus Sulaiman, yang dituduh membunuh Babinsa di Sanggau, juga dia tangani. Sulaiman terpaksa mengakui kejahatan yang tak dilakukannya karena dianiaya. Akil dan rekan tidak meminta bayaran hingga Sulaiman dibebaskan dari tuduhan dalam persidangan.
"Akil banyak menanamkan jasa dan kebaikan pada orang. Tak heran, bila dia memiliki pendukung yang setia dan loyal pada dirinya," tulis Muhlis Suhaeri dalam biografi Akil Mochtar.
Terkait kasus Akil, Tamsil menyatakan, banyak perbedaan dalam kasus penangkapan KPK. Menurut dia, antara pernyataan KPK dengan kronologis penangkapan seperti yang diungkapkan dalam surat pengunduran diri Akil, sangat berbeda. "Akil tidak pernah tertangkap tangan," katanya.
Tamsil menambahkan, kronologi kejadian seperti yang diungkapkan Akil dalam surat pengunduran dirinya. Chairun Nisa datang bersama temannya, sementara Akil hanya tahu yang akan datang adalah anggota DPR dari Partai Golkar tersebut.
ASEANTY PAHLEVI
Berita populer
Inilah Sebagian Gurita Bisnis Adik Ratu Atut
Kecurangan Akil Mochtar di Pilkada Mulai Diungkap
Jawara, Ulama, dan Golkar dalam Dinasti Ratu Atut
Adik Prabowo Tolak Rp 500 Miliar dari Jokowi