TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pertahanan, Hayono Isman, tak setuju dengan rencana penggantian nama Jalan Medan Merdeka menjadi Jalan Bung Karno, Bung Hatta, Ali Sadikin, dan Soeharto. Dia keberatan kalau jalan di "ring 1" Istana Negara itu dihilangkan kata "merdeka"-nya. (Baca: Rencana Soeharto Jadi Nama Jalan Ditentang)
"Kemerdekaan hanya sekali," kata Hayono, Senin, 2 September 2013, di Gedung Nusantara II DPR RI.
Politikus Partai Demokrat itu telah meminta tim pengkaji penggantian nama jalan untuk memikirkan kembali rencana itu. Hayono menilai arti "merdeka" di Jalan Medan Merdeka sangat sakral dan tak bisa sembarangan diganti, bahkan oleh tokoh-tokoh penting sekalipun.
"Saya mohon dipikir ulang. Kalau mau mencari tempat buat menamai jalan dengan tokoh nasional, masih banyak selain Medan Merdeka," ia menambahkan. "Medan Merdeka itu tempat yang terhormat."
Rencana penggantian nama Jalan Medan Merdeka (selatan, utara, barat, dan timur) menjadi Jalan Bung Karno, Jalan Bung Hatta, Jalan Soeharto, dan Jalan Ali Sadikin menimbulkan polemik. Nama Soeharto paling menjadi sorotan karena banyak pihak menganggap nama Soeharto tidak layak dijadikan nama jalan bila mengingat dosa-dosa kemanusiaannya pada masa lalu. (Baca: Medan Merdeka Timur Mending Jadi Jalan Si Pitung)
KHAIRUL ANAM
Berita Lainnya:
Medan Merdeka Timur Mending Jadi Jalan Si Pitung
Jalan Sarwo Edi, Soeharto dan Gus Dur
DPR: Jalan Medan Merdeka Tak Usah Diganti
Politikus PDIP Tak Keberatan Ada Jalan Soeharto
Rencana Soeharto Jadi Nama Jalan Ditentang