Mohamad Sidik alias Dikdik tinggal di sebuah gang sekitar 100 meter dari rumah pasangan Tisna-Nova di Kampung Astaraja Desa Margahurip, Banjaran. Seperti Nova, Dikdik digeruduk polisi di rumahnya, pada Sabtu dinihari 17 Agustus lalu.
Pria 45 tahun ini mengakui dialah yang meminta fotokopi KTP dan Kartu Keluarga Nova, sekitar bulan puasa 2010. "Saya waktu itu niatnya cuma bantu teman saya, Heri, untuk dicarikan fotokopi KTP dan KK. Kebetulan Nova dan suaminya mau,"aku dia.
Heri sendiri, tutur Dikdik, mengaku tak bisa lagi menggunakan identitas miliknya untuk menyicil motor ke perusahaan leasing. Heri lalu meminta bantuan temannya yang lain, Angga, seorang staf perusahaan leasing. "Atas bantuan Angga itulah, permohonan menyicil motor Mio atas nama Nova dikabulkan perusahaan leasing-nya,"kata dia.
Dari perusahaan leasing Angga, motor pesanan Heri itu diterima Dikdik. "Saya terima masih 'gres' (baru), memang Yamaha Mio merah marun. Tapi waktu itu belum pakai plat nomor. Motor waktu itu saya terus serahkan lagi ke Heri. Saya cuma sampai situ, seterusnya urusan Heri. Saya nggak menyangka urusannya jadi begini,"aku petugas pengamanan kompleks perumahan di kawasan Bale Ndah, Bandung ini
Gara-gara motor ini, Dikdik mengaku sempat diperiksa intensif hingga menginap 2 hari 2 malam di markas Polres Bandung bersama Heri dan Angga. "Sekarang saya diwajibkan lapor ke Polres tiap hari Senin dan Kamis. Malah polisi minta supaya handphone saya diaktifkan terus supaya bisa mereka kontak setiap diperlukan,"aku Dikdik.
ERICK P. HARDI
Topik terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir