Saat itu pula wanita yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini merasa wajahnya tak berdarah. "Waktu itu saya cuma bisa olohook (melongo) saja. Bingung. Nggak mengerti kenapa nama saya ada di STNK. Apalagi waktu itu saya di sini sendirian, karena suami sedang bekerja di Malaysia,"aku Nova.
Para tamu lalu meminta Nova mengingat-ingat kembali barangkali pernah meminjamkan KTP atau identitas lainnya kepada orang lain. Nova pun lalu menuturkan bahwa, tiga tahun lalu, di bulan Ramadhan 2010, tetangganya, Dikdik, pernah meminjam foto kopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga miliknya. Alasan Dikdik, itu buat syarat menyicil motor ke perusahaan leasing.
"Karena sama tetangga, saya percaya saja. Waktu itu saya berikan fotokopi KTP sama KK lewat suami kepada Dikdik. Selebihnya Dikdik yang tahu,"aku dia. Nova pun mengaku belakangan dia memang mendapat duit terima kasih Rp 500 ribu. "Tapi saya nggak pernah sekalipun melihat motornya kayak bagaimana, nggak tahu. Saya nggak menyangka sedikitpun kalau bakal jadi begini,"sesal Nova.
Menambahkan, Tisna mengaku bahwa dialah yang menyerahkan salinan KTP dan Kartu Keluarga kepada Dikdik. "Waktu itu Dikdik malah sempat bilang kalau ada apa-apa biar dia yang akan menghadapi, kalau ada yang survey (dari perusahaan leasing). Tapi nggak pernah ada yang survey datang ke sini. Saya kira Dikdik nggak jadi,"kata dia.
Gara-gara kasus nama ini, Nova sempat dipanggil dan diperiksa di kantor polisi. "Hari Minggu-nya (18 Agustus) saya diminta datang ke kantor Polres Bandung di Soreang. Hari itu juga saya diperiksa. Setelah selesai diperiksa saya diperbolehkan pulang,"kata dia.
Selanjutnya: Sidik pun ikut diperiksa...