TEMPO.CO, Bima - Lima warga Desa Nggelu, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, ditangkap polisi setempat gara-gara tertangkap tangan membawa bahan peledak. Mereka tertangkap saat melintas dengan perahu di jalur utara Pantai Langgudu pada Kamis pagi, 22 Agustus 2013.
Kepala Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Kumbul KS, mengatakan dari tangan tersangka polisi menemukan 13 buah bom rakitan yang sudah siap diledakkan, kabel penghubung, bubuk mercon, 25 sumbu terbuat dari kabel, dan lampu dop. "Kami masih mendalami untuk apa bom ini," katanya kepada wartawan. Kelima warga yang ditangkap masing-masing berinisial R (40), Q (31), S (19), A (24), dan anak di bawah umur SD (14).
Menurut Kumbul, saat ini pihaknya memang menggiatkan operasi karena ada kabar warga pesisir sering melakukan pengeboman ikan. Selain itu, polisi juga mengantisipasi pergerakan teroris pascapenembakan terhadap polisi yang terjadi belakangan ini. Operasi ini, kata dia, difokuskan pada penjagaan pintu masuk ke Kota Bima, baik melaui jalur darat maupun laut.
Kumbul menambahkan, sederet bukti lainnya pun diamankan pihak kepolisian, seperti sampan, batu pemberat, kapal motor dua mesin, rangkaian kabel belasan meter, kompresor, dan ikan seberat 300 kilogram. "Ikan itu langsung di lelang karena kondisinya tidak bisa bertahan terlalu lama," kata Kumbul.
Menurut Kumbul, pelaku mengaku baru sekali ini saja mengebom ikan dan orang lain yang merangkai bom tersebut. "Tapi kelihatannya, para pelaku ini sepertinya sudah berpengalaman. Ulah dan perbuatan mereka berdampak pada kerusakan terumbu karang dan ekosistem bawah laut," katanya.
Kumbul menambahkan, kelimanya diancam dengan Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Bahan Peledak dengan ancamannya 12 tahun penjara, dan Pasal 84 ayat 1 UU 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, ancamannya 6 tahun penjara. Selain itu, tersangka juga dijerat dengan Pasal 85 UU 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atau UU 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Pasal 55 56 KUHP, dengan ancaman 5 tahun.
AKHYAR M NUR
Terhangat:
Sisca Yofie |Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim
Berita Terpopuler:
Rachmawati: SBY Tak Punya Etika Politik
Soal Tes Keperawanan, Ini Jawaban HM Rasyid
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Jenderal Moeldoko: Saya Bukan Ahli Surga
Dahlan Iskan: Untung SBY Tak Seperti Mursi