TEMPO.CO, Kediri - Pasangan calon Gubernur Jawa Timur dari jalur independen Eggi Sudjana - Mochamad Sihat harus gigit jari setelah aksi kampanyenya dicegat polisi. Keduanya dilarang masuk ke dalam pasar tradisional di pusat Kota Kediri karena dianggap memicu kemacetan.
Rombongan Eggi - Sihat yang datang menggunakan truk trailer dan bus pariwisata dihentikan patroli Kepolisian Resor Kediri Kota saat hendak memasuki pusat kota, Selasa 20 Agustus 2013. Patroli yang dipimpin Kepala Satuan Lalu-lintas Ajun Komisaris Priyanto ini menghadang rombongan Eggi hingga sempat memicu perdebatan. "Maaf, saya tidak bisa mengizinkan truk dan bus masuk ke dalam kota," kata Prianto kepada Eggi.
Rencananya rombongan Eggi - Sihat akan melakukan kampanye di Pasar Setonobetek. Pasar ini merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Kediri dan selalu ramai dikunjungi masyarakat. Hanya saja posisinya yang berada tepat di tengah kota membuat jalur menuju tempat itu dipenuhi kendaraan bermotor dan pedagang.
Polisi berdalih akses jalan itu tidak bisa dilalui truk trailer dan bus yang menjadi kendaraan sekaligus sarana kampanye Eggi. Jika mereka memaksa, bisa dipastikan terjadi kemacetan luar biasa dan mengancam aktivitas perekonomian dan lalu-lintas masyarakat.
Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Ratno Kuncoro juga mengatakan Eggi tidak mengantongi izin melakukan kampanye. Karena itu polisi berwenang penuh untuk mengamankan stabilitas wilayah. "Tidak ada pemberitahuan kepada kami soal kampanye ini," kata Ratno tegas.
Setelah sempat terjadi perdebatan dengan tim suksesnya, Eggi bersedia mengurungkan masuk ke pusat kota Kediri dan beralih ke Pasar Grosir Ngronggo, Kecamatan Pesantren. Lokasi pasar ini di pinggiran kota dan jauh dari jalan raya. Di tempat ini pun Eggi tidak melakukan orasi setelah melihat tak ada pengunjung yang memadati. Selain lokasi pasar yang menjorok terlalu dalam dari tepi jalan, pasar ini bukan menjadi lokasi belanja masyarakat biasa. Sebagai pasar grosir, tempat permbelanjaan ini hanya melayani para pedagang yang akan membeli komoditas dalam jumlah besar untuk dijual kembali.
Dia memilih melanjutkan kampanye ke pasar tradisional di Pare meski nyaris tak ditonton sama sekali. Para pembeli dan pedagang tetap berkonsentrasi pada aktivitas mereka sambil sesekali melirik Eggi yang berorasi di atas trailer.
Dikonfirmasi soal pemindahan lokasi kampanye ini, Eggi menuding ada upaya untuk menyingkirkan dirinya dalam proses pemilihan gubernur ini. Dia menganggap semua pihak yang berwenang membatasi langkahnya untuk berkampanye. "Biar saya terkesan jatuh," katanya.
Meski didampingi calon wakilnya Mochamad Sihat, advokat itu tak banyak berorasi. Dari atas trailer yang menjadi panggung orasinya, dia menyampaikan visi misi sebagai gubernur secara singkat. Di antaranya adalah soal pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis.
HARI TRI WASONO