TEMPO.CO, Jakarta - Pihak kepolisian menutup Vihara Ekayana untuk sementara waktu demi kepentingan penyelidikan. "Sudah dijaga polisi dan dipasang police line," ujar juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, lewat pesan pendek, Senin, 5 Agustus 2013.
Rikwanto menyatakan belum tahu hingga kapan vihara tersebut dapat dipakai kembali untuk kepentingan umum, terutama sebagai sarana ibadah. Polisi ingin penyelidikan rampung sebelum vihara tersebut kembali dibuka untuk umum.
Dari lokasi hingga pukul 06.30 WIB, terlihat garis kuning melintang di pelataran vihara. Di tempat tersebut, kemarin malam, dua bom berdaya ledak rendah meledak pada sekitar pukul 19.00 WIB. Ledakan ini melukai seorang pengunjung vihara. Ia terluka lecet di lengannya. Satu bom lainnya meledak pada pukul 22.00 WIB.
Polisi langsung menerjukan tim Gegana dan Detasemen Khusus 88 Antiteror ke lokasi. Sejak tadi malam, polisi telah melakukan sterilisasi di lokasi vihara sekaligus melakukan olah perkara di bangunan yang beralamat di Jalan Mangga II, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, itu.
Pantauan terakhir dari lapangan, seorang polisi menggulung garis kuning yang melintang di depan patung Buddha setinggi 10 meter, yang terletak persis di balik gerbang vihara. Namun polisi masih belum bisa memastikan kapan penyelidikan atas kasus ini akan tuntas.
M. ANDI PERDANA
Berita Lain:
Vihara Ekayana Diupayakan Bisa Digunakan Hari Ini
Vihara Ekayana Masih Tertutup untuk Umum
Vihara Ekayana Tak Terima Ancaman Sebelum Ledakan
Polisi Telusuri Motif Peledakan Vihara Ekayana