TEMPO.CO, Magelang - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah, Syhabudin memastikan tak akan melaksanakan serangan balasan atas bentrokan yang terjadi di Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 18 Juli 2013. "Saya siap mengkondusikan situasi sebagai pimpinan. Tidak akan ada apa-apa, " katanya pada Tempo, Jumat, 19 Juli 2013.
Dia melanjutkan masyarakat tidak perlu terpancing isu-isu aksi balasan yang akan dilakukan FPI Jateng. Saat ini, lanjutnya, anggota FPI sudah kondusif dan pulang ke daerah masing-masing.
Ketua FPI Magelang, Hartanto mengatakan tidak berkomentar soal pengerahan massa oleh FPI. "Saya tidak mau bicara soal itu," katanya. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa FPI akan mengerahkan massa lebih banyak atas bentrokan tersebut.
Sementara itu, untuk 27 anggota yang diinterogasi di Polres Kendal, sebanyak 24 orang sudah dipulangkan. Dua orang sedang menjalani proses penyedikan. Satu orang lagi, ia tidak menyebutnya.
Soal interogasi yang dilakukan oleh anggota FPI, ia mengatakan aparat tidak adil. Sebab, aparat hanya mengintegorasi anggota FPI dan tidak melakukannya pada warga yang juga terlibat.
Terkait kronologis kejadian, Syhabudin melakukan klarifikasi. Dia mengatakan kejadian ini bermula dari provokasi Short Message Service (SMS) dari Burhanudin, Ketua DPD FPI Temanggung Burhanuddin. Maksud Burhanudin mengirimkan SMS, katanya, dipicu ketidakterimaan dirinya karena mobilnya dilempari batu saat ia mendatangi penjual togel di Kendal, Rabu 17 Juli 2013.
Provokasi ini lantas ditindaklanjuti oleh sejumlah laskar FPI yang berangkat ke Kendal. "Saya tidak menginstruksikan mengirim laskar dari beberapa daerah," katanya.
Ia mengatakan keberangkatan ratusan FPI ke Kendal merupakan kesalahan teknis di tubuh anggota. "Ada sekelompok FPI yang tidak mengikuti komando saya," katanya.
Dia mengatakan pada Rabu, 17 Juli 2013, ada acara buka bersama anggota FPI di pimpinan wilayah FPI Temanggung. Karena anggota datang lebih awal, setelah salat ashar mereka berjalan-jalan ke Kendal.
Sesampainya di Kendal, mereka bertemu dengan penjual togel dan penjudi yang masih marak. Saat itu, anggota hanya mencatat dan segera melaporkan ke kepolisian. "Kami menemukan sekitar tiga penjual," katanya.
Setelah itu, mereka melanjutkan ke tempat pelancuran dan saat itu mobil FPI sudah dilempar batu. Setelah kejadian tersebut, FPI pun kembali ke Temanggung. "Kami tidak sembarangan dalam menyisir. Semua sudah koordinasi," katanya. Sesampainya di Temanggung, FPI melakukan koordinasi dengan tujuan meminta aparat atau Polres Kendal menutup pelacuran dan penjual togel.
Kamis, 18 Juni 2013, ia berencana mendatangi Kendal kembali untuk mendapatkan titik terang dari aparat apakah sudah ditutup ataukah tidak. Namun ia tak menyangka, jumlah anggota yang ikut jumlahnya sangat banyak. "Kesalahan terletak di sini. Banyak anggota FPI yang tidak tahu kalau tempat pelacuran sudah dalam penanganan saya," katanya.
Akhirnya rombongan FPI diserang dan terjadi bentrokan parah. Satu mobil, katanya, dibakar massa. Pembakaran mobil ini terjadi karena FPI sudah terkepung.
Jumlah massa pun bertambah banyak ketika ada isu miring bahwa FPI menabrak seseorang. "Masyarakat yang tadinya mendukung FPI malah gantian mendukung `preman`," katanya. (Baca lengkap: Bentrok FPI)
OLIVIA LEWI PRAMESTI
Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK
Berita Terkait
FPI Kisruh, Ini Komentar Mendagri
FPI Dibubarkan? Ini Tanggapan Mabes Polri
DPRD Minta Polri Tindak Tegas FPI