TEMPO.CO, Kupang - Tergelincirnya pesawat Merpati MA60 di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, tidak menimbulkan korban jiwa. Meski begitu, banyak penumpang yang mengalami guncangan secara psikis. Akibatnya, beberapa dari mereka harus dirawat di Rumah Sakit Angkatan Udara El Tari, Senin, 10 Juni 2013. "Kami syok dengan kejadian ini. Apalagi kami sempat terkurung dalam pesawat," kata seorang penumpang, Jhon Gara.
Kala tergelincir, pesawat dengan rute Bajawa-Kupang itu tengah mengangkut 50 orang. Di antaranya 45 penumpang dewasa, satu bayi, dan empat awak pesawat. Menurut Jhon Gara, ketidakseimbangan pesawat sudah mulai terasa sebelum roda kapal menyentuh landasan. Bahkan sejumlah penumpang telah mengalami ketakutan ketika pesawat tengah bersiap mendarat. "Pada saat pengumuman landing, pesawat mulai goyang, sehingga penumpang ketakutan dan panik," kata dia.
Tidak lama berselang, terdengar bunyi dentuman keras disertai kepulan asap dalam pesawat. Situasi diperparah dengan tidak berfungsinya pintu darurat di bagian kiri dan kanan pesawat. Hingga seluruh penumpang terpaksa menyelamatkan diri lewat pintu belakang. "Tidak ada api," kata Jhon Gara. "Tapi kami kesulitan meninggalkan pesawat, karena pintu darurat terkunci."
Akibat kecelakaan itu, satu penumpang mengalami luka ringan terkena serpihan kaca pesawat. Kini korban itu masih dirawat di RS Angkatan Udara El Tari.
Menurut Corporate Communications Merpati Nusantara Airlines, Akhmad Zulfikri, dugaan sementara, pesawat mengalami hard landing. Soal penyebab kecelakaannya, manajemen Merpati belum menerima informasi. "Kami serahkan kepada KNKT mengenai investigasi tersebut," ujar Akhmad.
YOHANES SEO | MARIA YUNIAR
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi
PKS: Menteri Kami Tak Ada Hubungan dengan Partai
Jokowi Gantikan Megawati Terima Tamu
Densus Ciduk Imam Masjid di Makassar