Presiden SBY (kiri) didampingi ajudannya, di Istana Negara. TEMPO/Subekti
Iklan
4. 17 Oktober 2011 Dalam pergantian kali ini, menurut pengamat politik Komaruddin Hidayat, Presiden seperti tersandera oleh partai politik. Hasilnya adalah perombakan kabinet yang kompromistis. "SBY ingin menunjukkan bahwa dia menanggapi kritik masyarakat tapi tetap mengakomodasi orang-orang partai," ujar Rektor UIN Syarif Hidayatullah itu. Kontroversi yang dapat dilihat masyarakat, Presiden tetap mempertahankan menteri yang diduga terlibat korupsi seperti Andi Mallarangeng dan Muhaimin Iskandar.
- Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menggantikan Patrialis Akbar - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menggantikan E.E. Mangindaan. - Menteri BUMN Dahlan Iskan menggantikan Mustafa Abubakar - Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid menggantikan Suharso Monoarfa - Menteri Perdagangan Gita Wiryawan menggantikan Mari Elka Pangestu - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menggantikan Sutanto
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.