TEMPO.CO, Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mempercayakan penanganan semburan liar kepada PT Pertamina EP Prabumulih. Sebab, pihak Pertamina setempat mengklaim mampu melokalisasinya.
Meksi begitu, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan akan mengirimkan personelnya bila diperlukan oleh Pertamina.
Baca juga:
"Kami yakin warga sekitar sudah mendapatkan penanganan pertama yang memadai dari Pertamina. BPBD siap membantu," kata Alex Noerdin, Senin, 1 April 2013.
Pada Minggu kemarin, 31 Maret 2013, sumur milik PT Pertamina EP Aset 2 Field Prabumulih mengeluarkan semburan (blowout) berupa batu, lumpur, dan gas. Peristiwa tersebut sempat membuat ratusan orang ketakutan karena khawatir terjadi kebakaran hebat.
Dalam peristiwa yang berawal pada Minggu pagi itu, warga sempat mendengarkan beberapa kali bunyi ledakan. Selanjutnya, dari area eksplorasi Pertamina tersebut, muncul semburan gas, batu, serta lumpur. Hingga kini belum dapat dipastikan sebab musabab terjadinya semburan.
Sejauh ini dikabarkan semburan gas dan material di dalamnya sudah berhasil diminimalisasi oleh Pertamina. Warga yang tinggal di ring satu dari lokasi kejadian sudah diungsikan ke tempat yang aman. "Kami sudah siapkan tenda dan keperluan lainnya untuk warga sekitar jika terjadi kondisi yang memburuk," ujar Asisten Manajer Humas PT Pertamina EP Prabumulih, Echman.
Echman juga memastikan jumlah titik semburan liar tidak mengalami penambahan. "Kita patut bersyukur karena insiden ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa."
PARLIZA HENDRAWAN