TEMPO.CO, Batu - Penerimaan siswa baru Sekolah Menengah Atas di Kota Batu, Jawa Timur, tahun ini dilengkapi persyaratan bebas narkoba. Setiap calon siswa baru harus menjalani tes urine dengan tujuan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. "Tes uiine dilakukan untuk pencegahan sejak dini," kata Kepala SMA Negeri 1 Batu, Supranyitno, Senin, 4 Maret 2013.
Kepala Bagian Kesehjateraan Rakyat Pemerintah Kota Batu Ismail A Gani mengatakan, pihaknya melakukan berbagai cara untuk mencegah peredaran narkoba di daerahnya. Di antaranya dengan menggelar sosialisasi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan karang taruna hingga kalangan pelajar.
Sosialisasi dilakukan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu dan Kepolisian Resort Kota Batu. "Rutin digelar sosialisasi untuk menekan penggunaan narkoba," ujar Ismail.
Berdasarkan data Polresta Batu, peredaran narkoba di Batu melonjak 20 persen. Selama 2012 diungkap 32 kasus dengan 42 orang tersangka. Pengguna narkoba di Batu didominasi usia produktif meliputi pelajar dan mahasiswa. Sebagian di antaranya warga luar Batu yang sedang berwisata.
"Peredaran narkoba harus diwaspadai," ucap Kepala Satuan Reserse Narkotika dan Obat-Obatan Polres Batu Ajun Komisaris Jaelani.
Baca Juga:
Hari ini seluruh anggota Polres Batu menjalani tes urine untuk memastikan polisi terbebas dari penyalahgunaan narkoba. "Tes urine dilakukan mendadak untuk screening anggota," ucap Kapolres Batu Ajun Komisaris Besar M Sumartono.
Tes urine melibatkan petugas BNN Kota Batu. Pengambilan sampel urine dilakukan dengan pengawalan anggota Propam agar setiap polisi yang menjalani pemeriksaan tak bisa berbuat curang. Jika ditemukan pelanggaran, pelaku akan diproses secara hukum. Bahkan, jika berupa pelanggaran berat dan terbukti menggunakan narkoba, terancam dipecat.
EKO WIDIANTO